PoliMedia Jakarta baru saja merevitalisasi sejumlah fasilitas sarana dan prasarana pada tahun ini untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan dalam lingkungan pendidikan bagi mahasiswa dan civitas kampus PoliMedia. Revitalisasi ini dilakukan untuk merealisasikan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait keindahan, kebersihan, keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di lingkungan kampus.
Baca juga : Akreditasi Program Studi di PoliMedia Jakarta
Salah satu fasilitas kampus yang telah rampung direvitalisasi adalah lahan parkir mobil di depan Gedung A Kampus PoliMedia Jakarta. Sebelumnya, banyak mobil mahasiswa dan civitas PoliMedia yang terparkir di pinggir jalan kampus. Tentunya hal ini sangat mengganggu ketertiban.
Menurut, Wakil Direktur 2 bidang sarana dan prasarana, Yunus, menjelaskan bahwa revitalisasi ini dilakukan untuk menjaga ketertiban lingkungan kampus sesuai dengan target dari Kementerian. Pembangunan lahan parkir mobil ini merupakan kebutuhan dan bertujuan untuk ketertiban lingkungan kampus.
“Itu ada target dari Kementerian, kenapa ini harus berubah (adanya pembangunan). Kalau parkir harus ditertibkan, ya tertib. Itu salah satu ketertiban. Kalau bersih harus dibersihkan. Nah, itu kan kebersihan. Hal ini karena lingkungan, jadi target itu sudah ada di kinerja kita,” jelasnya.
Selain lahan parkir, fasilitas lift di Gedung E juga turut dibenahi dengan perawatan berkala dan sedang direncanakan untuk modernisasi lift. Pasalnya, saat ini pihak PoliMedia sedang melakukan perencanaan anggaran dan analisis untuk memodernisasi lift sesuai dengan standar yang berlaku.
“Terkait lift sekarang kita hanya bisa perbaikan. Karena semua kegiatan itu harus berbasis perencanaan, berdasarkan evaluasi segala macam dan keluhan. Kita bukan tidak bisa langsung bertindak, tetapi memperbaiki itu kadang bisa lama. Kalau kita ingin modernisasi, memang harus direncanakan anggarannya karena juga harus ada analisisnya. Kita ngajuin apapun, ada umur ekonomisnya. Itu semua ada standarnya. Jadi, kita ngikutin standar,” ungkap Yunus.
Selain itu, Yunus juga menjelaskan perihal akses koneksi internet yang kerap kali dikeluhkan lambat oleh mahasiswa. Menurutnya, pihak kampus sudah menyediakan akses Wi-Fi sesuai standar agar koneksi internet tetap lancar. Memang perlu adanya perhitungan jumlah mahasiswa yang menggunakan internet dan kapasitas kemampuan jangkauan akses.
Selain itu, dalam bidang digital PoliMedia juga membangun Computer Security Incident Respon Teams (CSIRT) untuk mengantisipasi serangan hacker dan learning management system untuk menunjang konsep pembelajaran berbasis digital dalam menghadapi revolusi industri 5.0. Dalam upaya meningkatkan daya tarik kampus, PoliMedia mulai memperhatikan kebersihan halaman kampus dan isi konten dari videotron sebagai sarana promosi atau branding kampus untuk menarik perhatian massa.
Pihak PoliMedia juga berencana melakukan pengembangan program kampus, di antaranya upgrading Program Studi (Prodi) dari Diploma (D3) menjadi Sarjana Terapan (D4). Tentunya, jika sudah berubah menjadi D4 akan ada penyesuaian dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa.
“Sekarang kita sudah upgrading; kita mengikuti kegiatan (kebijakan) dari Kementerian ya, ada D3 ke D4. Nah itu kan, butuh effort lebih juga dari D3 menuju D4. Nah, Ini juga nanti ada update tingkatannya. Updatenya harus menyesuaikan semua, tapi updatenya pelan-pelan. Jadi, kalau sudah D4, ada kategori D4 itu baik secara kurikulumnya itu harus menyesuaikan karena sudah ada yang namanya standarisasi terkait dengan D4 dan D3. Karena memang memperpanjang semester juga, tentunya outcamenya beda,” jelas Yunus.
Selain itu, Yunus juga menambahkan, saat ini terdapat jurusan di PoliMedia yang sedang diusahakan untuk masuk dalam Organisasi dan Tata Kerja (OTK).
“Kita juga sedang mengusahakan ada OTK baru dan lain sebagiannya. Ini juga ada masalah sedikit jurusan. Kan jurusan kita ada yang belum masuk di OTK, jurusan Pariwisata. Ini sekarang kita usahakan, walaupun ya bagaimanapun kita minta sama menteri karena mahasiswanya sudah ada. Legalitas itu penting sebagai trust untuk mahasiswa, tetapi masih aman lah masih di lingkungan Kementerian karena sudah terdata juga. Tetapi, kita secara organisasi itu mapan, organisasi yang diakui,” tambahnya.
Terkait kerjasama dengan Industri, PoliMedia menjalin kemitraan dengan Indofood CBP dalam program Teaching Factory (TeFa) atau Pabrik Kewirausahaan.
Meskipun banyak perbaikan yang dilakukan, fasilitas bagi difabel masih belum memadai. Namun, PoliMedia sedang merencanakan sarana dan prasarana untuk difabel dengan tingkat keterbatasan yang tidak terlalu parah.
Mahasiswa yang memiliki keluhan terkait kerusakan fasilitas dapat mengajukannya secara tertulis, dan keluhan tersebut akan diproses sesuai standar oleh pihak PoliMedia.
“Jadi, harus tertulis semua. Kalau yang bermutu, tertulis. Jadi, ajukan secara tertulis. Kalau memang tadi saya bilang, misalnya dengan ketersedian anggaran,” jelas Yunus. PoliMedia terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan bagi mahasiswa.
Teks: Fathizah Kiaranisa
Editor: Fathin Hilmi Muyassar