Majalahketik.com (19/03/2023) – Anjungan Halte atau Skydeck merupakan sebuah halte yang memiliki 2 lantai, dan terdapat kantin serta tempat untuk melepas penat pekerja kantoran sekaligus wisata keluarga. Halte ini berada di dekat Bundaran Hotel Indonesia, tepatnya di Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Revitalisasi halte diresmikan pada 15 Oktober 2022 oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Jam operasional Skydeck bersamaan dengan jam operasional halte, yakni dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Baca Juga : Menjelahi Pameran Marvel Ant-Man and The Wasp Di Jakarta Selatan
Bentuk yang Unik serta Lokasinya Strategis
Skydeck ini berhasil menyita banyak perhatian masyarakat, pasalnya bentuk yang unik (seperti ujung kapal pesiar) serta Monumen Selamat Datang yang menghadap langsung ke arah halte membuat pengunjung tertarik menjadikannya sebagai tempat berswafoto. Di lantai 2 halte terdapat berbagai macam tenant yang menyediakan beraneka macam minuman dan makanan. Namun pada lantai 2 ini pembangunan belum bisa dikatakan rampung, karena masih ada beberapa ruangan yang kosong. Tidak hanya berfungsi sebagai halte pada umumnya, tetapi juga bisa dijadikan sebagai referensi tempat rekreasi. Di sini juga terdapat denah 3 dimensi dari Bundaran HI serta tulisan sejarah dibangunnya Monumen Selamat Datang, sehingga pesan-pesan edukatif juga dapat tersampaikan kepada masyarakat.
Rute menuju Skydeck Bundaran Hotel Indonesia
Skydeck Bundaran HI terletak di Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Berkunjung ke Skydeck Bundaran HI dapat ditempuh menggunakan transportasi umum. Pengunjung bisa menaiki KRL Commuter Line. Pengunjung dari Stasiun Bogor/Depok dan Stasiun Jakarta Kota dapat transit di Stasiun Manggarai. Kemudian menaiki KRL rute Angke/Kampung Bandan, dan turun di Stasiun Sudirman. Sedangkan dari Stasiun Tangerang, pengunjung dapat transit di Stasiun Duri dan melanjutkan perjalanan dengan rute Stasiun Cikarang dan turun di Stasiun Sudirman. Untuk dari arah Stasiun Rangkasbitung, pengunjung dapat transit di Stasiun Tanah Abang dan melanjutkan perjalanan dengan rute Stasiun Cikarang dan turun di Stasiun Sudirman.
Setelah itu, dapat berjalan kaki sekitar 1,1 km dalam waktu kurang lebih 14 menit. Selain berjalan kaki, pengunjung bisa juga menaiki Transjakarta dari halte Tosari dan turun langsung di halte Bundaran HI.
Sementara untuk Transjakarta, pengunjung turun di halte Bundaran HI. Halte Bundaran HI dilewati beberapa rute, diantaranya koridor 1 (Blok M – Kota), 2ST (Pecenongan-Juanda), 3 (Kalideres-Pasar Baru), 6A (Ragunan-Monas via Kuningan), 6B (Ragunan-Monas via Semanggi), dan 9D (Tanah Abang-Pasar Minggu).
Menikmati Langit Kota Jakarta
Salah satu hal menarik yang dimiliki kota Jakarta ada pada gemerlap malamnya (citylight). Skydeck ini merupakan tempat yang sempurna untuk mengambil momen tersebut. Cahaya yang dipancarkan oleh gedung-gedung tinggi disekitar halte, dan Monumen Selamat Datang yang juga ikut memancarkan cahaya, diikuti oleh lampu dari air mancur, dan juga lampu dari kendaraan yang melintas menjadi kombinasi yang menarik. Oleh sebab itu, siapkan peralatan foto terbaik Sobat Ketik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Untuk dapat menikmati fasilitas umum ini, para pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp. 3.500 dengan pembayaran menggunakan kartu Jak-Lingko atau e-money card. Untuk Sobat Ketik yang ingin mengunjungi halte ini, disarankan untuk mengunjunginya pada weekdays karena saat weekend tempat ini cenderung ramai sehingga membuat petugas harus membatasi pengunjung yang ingin berswafoto di ujung skydeck. Aturan yang diberikan petugas adalah 5 menit per 20 orang untuk berfoto di ujung skydeck.
Testimoni Pengunjung Skydeck Bundaran Hotel Indonesia
“Saya lihat dari Tiktok, pas malam kok bagus. Saya ada hari libur terus kesini untuk foto-foto,”
kata Rino, salah satu pengunjung skydeck.
Beberapa pengunjung sengaja datang ke halte ini setelah pulang dari kantor sebagai obat stres setelah lama bekerja. Skydeck ini bisa dijadikan tempat untuk relaksasi bagi beberapa orang.
Teks: Abi Rama Wicaksono
Editor: Eric Wirayudha