Smallest Font Largest Font

Hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia 2021: Generasi Muda Optimis dalam Membangun Indonesia

Pada Jumat, 13 Agustus 2021 Good News From Indonesia (GNFI) bekerja sama dengan lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) melakukan acara peluncuran tentang Hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia 2021 yang dilakukan secara daring melalui Zoom dan kanal media sosial GNFI yaitu Instagram, Twitter, Facebook, Youtube dan Youtube KedaiKOPI.Acara ini dipandu oleh moderator, Wahyu Aji, sekaligus CEO GNFI. Acara tersebut menjelaskan dan mendiskusikan mengenai hasil Survei Indeks Optimisme yang dilakukan dibeberapa kota di Indonesia,yakni Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Banjamasin, Denpasar, Surakarta, dan Yogyakarta.


(Gambar via situs goodnewsfromindonesia.id)

Pada tahun ini, GNFI dan lembaga survei kelompok diskusi dan kajian opini publik indonesia berupaya memperbaiki metodologi dan operasional survei sehingga data yang dihasilkan lebih sahih dan kredibel untuk dijadikan rujukan masyarakat. Survei ini bertujuan untuk memberi inspirasi dalam upaya-upaya menghidupkan optimisme terhadap negara Indonesia, selain itu untuk mengukur bagaimana dampak pandemi Covid-19 yang telah mengubah kebiasaan, perilaku, dan dinamika masyarakat di tengah pandemi yang belum surut.

Survei tahun ini membagi perhatian pada lima isu utama, yang meliputi.

  1. Pendidikan dan kebudayaan
  2. Kebutuhan dasar
  3. Ekonomi dan kesehatan
  4. Kehidupan sosial
  5. Politik dan hukum

Laporan Survei Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia Tahun 2021 (dok. GNFI dan KedaiKOPI via situs goodnewsfromindonesia.id)

Penyaji Hasil Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, memaparkan tingkat optimisme generasi muda paling tinggi berada pada sektor pendidikan dan kebudayaan, sebab mudahnya akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Ini dapat dibuktikan juga dengan diterimanya produk kerajinan tangan Indonesia pada level dunia dan tersedianya fasilitas pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi) pada setiap daerah di Indonesia.

Adapula, Pakar Sosiolog dan Akademisi, Roby Muhammad, bahwa ternyata tingkat optimisme generasi muda terhadap budaya Indonesia itu sangat tinggi, meskipun derajat optimisme itu berbeda-beda dibeberapa sektor tetapi secara umum ini sangat bagus dan ini tidak mengherankan juga.

Sementara generasi muda menganggap bahwa hukum dan politik merupakan sektor yang perlu ditingkatkan, hanya 3 dari 10 generasi muda yang optimis bahwa Indonesia mampu menerapkan sistem pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan di masa depan.

Pendidik dan inisiator semua murid dan guru, Najeela Shihab, menjelaskan bahwa ada modal optimisme yang besar dan sebetulnya perlu juga diapresiasi untuk menyongsong Indonesia di masa depan secara konsisten.

“Jika melihat optimisme itu saya juga ikut optimis, karena optimisme itu sebagai subjek dalam pendidikan bisa menjadi modal untuk banyak shal.” Ujar Najeela Shihab.

Baca Juga : 85 Mal di DKI Jakarta Kembali Dibuka, Pengunjung Diwajibkan Bawa Kartu Vaksin

Ada pula, Pakar Ekonomi dan guru besar Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, mengatakan bahwa informasi yang diunggulkan dari survei ini, yaitu segala sesuatu bisa diselesaikan dengan teknologi yang mereka pegang setiap detiknya. Menurutnya, generasi muda sekarang  tidak terlalu suka dengan dunia yang statis, namun , ada lompatan-lompatan baik yang sifatnya positif, misalnya, keadaan yang kurang baik menjadi kesempatan bagi generasi muda dalam menoroboskan hal-hal baru.

Meskipun begitu, generasi muda milenial menilai bahwa tiga masalah utama yang dihadapi indonesia saat ini adalah.

  1. Covid-19 (72,3%)
  2. Kebijakan pemerintah yang dinilai menyulitkan dan tidak tegas (4,3%)
  3. Serta kurangnya fasilitas kesehatan yang kurang memadai (3,6%)

Rendahnya tingkat optimisme generasi muda terhadap tiga isu utama yang menjadi perhatian adalah kebijakan pemerintah yang dinilai menyulitkan dan tidak tegas, serta ketersediaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingginya praktik korupsi di Indonesia menjadi alasan utama juga untuk sektor hukum dan politik dengan tingkat optimisme terendah dibandingkan sektor lainnya.

Dengan adanya hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia di tahun 2021 ini dapat menjadi bahan acuan bagi kita semua untuk semangat dalam membangun kemajuan Indonesia.

Reporter: Dhimas Yoga

Editor: Asih Munggarani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts