Smallest Font Largest Font

Hujan yang Tak Kunjung Berhenti, Berakibat Sebagian Wilayah Jawa Barat Banjir

(MajalahKetik.com – 12/02/2021)  Setelah dilanda hujan lebat selama beberapa hari lalu membuat beberapa titik wilayah di Jawa Barat terendam banjir. Pada laman milik BMKG Signature hujan lebat kategori 3 diperkirakan masih mengguyur beberapa wilayah di Jawa Barat.

Banjir yang dialami oleh sebagian titik di Jawa Barat sudah terjadi dari tanggal 1 – 9 Februari 2021, dan menjadi salah satu dari 386 kejadian bencana di Indonesia.

Hingga kini, banjir yang merendam  puluhan desa dari 16 kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih membuat orang-orang mengungsi dari tempat tinggalnya. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan menyusuri rumah warga satu-persatu untuk memastikan kondisi mereka yang terjebak banjir, terutama lansia. Total sebanyak  7.397 orang mengungsi.

Dalam laporan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jawa Barat pada Senin pukul 21.00 WIB, banjir meluas ke enam kecamatan dari sebelumnya 10 kecamatan.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Istilah PSBB dan PPKM di Masa Pandemi Covid-19

Yakni Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Banyuasri, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Cilebar, dan Kecamatan Pakisjaya.

Salah satu wilayah Jabodetabek yang hingga saat ini masih terendam banjir adalah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dlansir dari laman Antaranews.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan bahwa daerahnya masih dikategorikan siaga bencana.

“Saya sudah laporkan ke Pak Bupati, status kita Kabupaten Bekasi masih siaga bencana. Situasi masih terkendali dan masih bisa kita atasi,” kata Henri di Cikarang, Selasa (9/2/2021), dilansir dari Antara.

Selain banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi dan Karawang, beberapa wilayah seperti di Majalengka, Subang, Indramayu, dan Kabupaten Bogor juga masih terendam banjir hingga saat ini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai latar belakang fenomena iklim global La Nina, yang terjadi sejak awal Oktober 2020, dan diprediksi akan berakhir sampai Mei 2021.

La Nina adalah fenomena suhu permukaan laut di Samudera Pasifik garis khatulistiwa yang mengalami penurunan suhu yang merupakan fase dingin dari El Niño–Osilasi Selatan dan merupakan kebalikan dari fenomena El Niño.

Reporter: Muhammad Yazid

Editor: Early Meidiasa Prameswari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts