Jakarta-Ratusan mahasiswa memenuhi Istana Negara untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2016. Ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan aspirasi mereka tentang perkembangan Indonesia baik dari segi Ekonomi, Hukum, Teknologi, maupun Pendidikan. Mereka menuntut Janji Bapak Presiden Joko Widodo untuk Indonesia Lebih Maju yaitu Nawacita yang beliau janjikan belum sepenuhnya di wujudkan. Dengan mengawal reformasi dan nawacita, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menuntut hak rakyat Indonesia.
Mahasiswa merasa bahwa pemerintah tidak pro terhadap rakyat. Hal ini dibuktikan dari rakyat yang tidak merasakan kejayaan. “saya hidupnya lebih susah dari jamannya Soeharto dulu. Kalau jaman Soeharto, Indonesia makmur dan aman” ungkap R. Sukoco B.A. (85) yang ikut dalam aksi ini. Belum lagi tingkat keamanan yang kini kian rawan. Pemerkosaan terjadi di mana-mana, membuat kaum wanita resah dan merasa tidak lagi dilindungi sehingga membuat berbagai pendapat bahwa Pemerintah tidak mencerminkan ideologi pancasila.
Unjuk aksi ini tak membuahkan hasil yang maksimal karena presiden Republik Indonesia sedang tidak berada di Indonesia, hal ini mengundang kekecewaan seluruh mahasiswa yang ikut serta pada unjuk aksi ini. “kaya gini nih yang nunjukin Presiden Indonesia tidak cinta negaranya sendiri. Padahal hari ini HARKITNAS” Ujar Revan (mahasiswa yang tak mau disebut asal kampusnya)
Seluruh Presiden Mahasiswa (Presma) dari setiap Universitas yang berjumlah 40 orang memasuki Istana Negara mengajukan diadakannya sidang dengan bapak presiden beserta wakilnya. Namun mereka dipersulit dengan tidak dipertemukannya dengan menteri Sekretaris Negara. Selain itu, mereka tidak diizinkan rapat di ruangan yang lebih besar dengan berbagai alasan sehingga 40 presma tersebut harus dipecah lagi menjadi 15 orang saja, diantaranya presma UNJ, UNJA, IPB, dll. Mereka menyampaikan aspirasi mereka baik aspirasi dari BEM SI maupun aspirasi dari masyarakat. Mulai dari hidup kesejahteraan, pendidikan, pembangunan, dan lainnya sudah diitampung oleh pemerintah yang selanjutnya akan diberitahukan kepada Presiden Joko Widodo.
Tanggal 23 Mei 2016 Presma-presma akan mendatangi bapak Jokowi untuk mengadakan Audiensi terkait tuntutan dan aspirasi mereka di Bandung saat Bapak Jokowi menghadiri undangan universitas telkom bandung Unjuk Aksi ini berjalan dengan tertib dan selesai padapukul 18.00 WIB. “tidak ada keributan sama sekali di sini, semua berjalan tertib” ujar Komandan Krusiyana saat diwawancarai.
Oleh: Vika Widya Alfianti
Foto : BEM UNJ