JAKARTA, majalahketik.com – Sejak munculnya pandemi covid-19 pada 2020 lalu, sejumlah sektor terus mengembangkan inovasinya dengan berbagai macam teknologi untuk mempermudah aktivitas di rumah. Teknologi yang diciptakan pun tak henti sampai disitu saja, kini, banyak teknologi yang memfasilitasi untuk memudahkan aktivitas masyarakat.
Pandemi Covid-19 yang awalnya muncul di Tiongkok dengan cepat menyebar ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Perkembangan yang cepat ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai bagaimana kawasan tersebut akan merespon krisis tersebut. Di Indonesia, penyebaran virus yang begitu pesat memaksa pemerintah untuk menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran. Kebijakan ini membawa dampak positif yang signifikan terhadap percepatan perkembangan teknologi karena pandemi Covid-19 yang memaksa banyak orang untuk beradaptasi dengan teknologi. Lalu, Pandemi Covid-19 memicu percepatan transformasi pendidikan dengan munculnya sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring (online), yang meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. Serta, Pandemi Covid-19 membawa dampak positif bagi lingkungan, seperti penurunan emisi gas rumah kaca dan konsumsi bahan bakar minyak, serta penurunan kegiatan manusia yang berdampak pada polusi udara dan kebakaran hutan.
Sejak pandemi Covid-19 melanda, berbagai negara berlomba menciptakan robot untuk mendukung tenaga medis dalam menangani lonjakan kasus. Bahkan sebelum pandemi, robot telah dikenal sebagai inovasi penting yang mempermudah kehidupan manusia di berbagai bidang. Kini, robot-robot itu dirancang khusus untuk meminimalisasi kontak fisik antar manusia, dengan tujuan utama melindungi tenaga medis dan pasien. Para mahasiswa teknik komputer dan ilmuwan pun bekerja sama mengembangkan robot yang mampu menggantikan sebagian tugas tenaga medis, seperti memberikan makanan, obat-obatan, hingga memeriksa infus. Kehadiran robot ini di institusi kesehatan diharapkan dapat mengurangi risiko penularan virus.
Inovasi ini juga telah diterapkan di Indonesia, tepatnya di Universitas Diponegoro (Undip). Melalui kolaborasi antara Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), dan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI PT) Teknologi Kesehatan Center for Bio Mechanics, Bio Material, Bio Mechatronics, dan Bio Signal Processing (CBIOM3S), robot tersebut mulai diuji coba pada Senin (22/6/2020) di RSND Undip. Robot ini dirancang untuk mengurangi kontak langsung antara tenaga medis dan pasien Covid-19, sehingga dapat menekan risiko penularan virus kepada tenaga medis. Robot tersebut berfungsi mengantar obat, makanan, serta kebutuhan lainnya kepada pasien, sekaligus menjadi sarana komunikasi antara pasien dengan perawat dan dokter melalui video call. Untuk mendukung tugas-tugas tersebut, robot dilengkapi dengan rak untuk membawa berbagai keperluan pasien, monitor dan kamera untuk komunikasi dua arah, serta teknologi wireless control.
Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadan: Program Berbagi Takjil dari Atma Indonesia
Dengan ukuran 140 cm x 50 cm x 60 cm, robot ini dibuat dari bahan akrilik dan digerakkan oleh dua motor dengan sumber tenaga baterai yang dapat diisi ulang. Selain itu, robot ini juga dilengkapi bilik disinfektan yang dapat digunakan untuk membersihkan robot setelah digunakan, memastikan sterilisasi yang optimal sebelum beroperasi kembali.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menyebabkan banyak keterlambatan pengiriman barang akibat lockdown dan pembatasan wilayah. Di tengah situasi tersebut, e-logistic muncul sebagai solusi penting untuk memudahkan distribusi barang. Dengan meningkatnya tren belanja online selama masa karantina, layanan e-logistic menjadi penghubung vital yang memastikan barang pesanan dapat sampai ke tujuan dengan aman, sekaligus membantu mengurangi risiko penularan virus karena masyarakat bisa tetap di rumah.
Dalam laman resmi Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) Ahmad M. Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI), mencatat peningkatan transaksi belanja online hingga 400 persen selama pandemi. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa new normal, dengan platform marketplace yang bersaing ketat dengan retailer besar hingga minimarket yang mulai membuka layanan online dan delivery. Ketua Umum Asperindo, Mohammad Feriadi, juga mengakui adanya peningkatan permintaan pengiriman barang akibat peralihan ke pemesanan online, namun menegaskan bahwa jaringan Asperindo tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap layanan pengirimannya.
Pandemi juga memaksa kita untuk tetap di rumah, yang mengubah cara kita memperoleh ilmu dengan mengandalkan platform e-learning sebagai sarana utama. Dampak pandemi tidak hanya dirasakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga pada aspek pendidikan, di mana kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan tatap muka beralih ke pembelajaran jarak jauh.
Berbagai platform e-learning kini menjadi solusi bagi pelajar dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri mengikuti kuliah. Meskipun hanya dari rumah, pembelajaran tetap dapat berlangsung secara efektif dengan metode yang menarik dan interaktif. E-learning memerlukan pemahaman prosedural dasar untuk dioperasikan, memungkinkan siapa saja untuk memanfaatkan media ini dalam proses belajar. Melalui e-learning, peserta didik dapat melakukan berbagai aktivitas pembelajaran, seperti berkomunikasi dengan teman atau pengajar, berpartisipasi dalam forum diskusi, melakukan konsultasi, dan mengerjakan tugas secara online.
E-learning juga memfasilitasi komunikasi yang lebih fleksibel, baik antara peserta didik, antara peserta didik dan guru, maupun antara mahasiswa dan dosen. Dengan adanya e-learning, perkuliahan tatap muka yang memiliki waktu terbatas dapat diperpanjang melalui obrolan ringan dan interaksi online, menjadikan proses belajar lebih bermakna dan terhubung.
Perkembangan teknologi yang pesat selama beberapa tahun terakhir semakin terlihat jelas, terutama setelah pandemi Covid-19. Perubahan signifikan terjadi di berbagai aspek kehidupan, termasuk di lingkungan pekerja kantoran, pelajar, restoran, dan institusi pendidikan. Salah satu teknologi yang paling berdampak dalam perubahan ini adalah Zoom, aplikasi konferensi video yang kini menjadi pilihan utama banyak orang.
Pekerja kantoran yang sebelumnya terpaksa bekerja dari rumah selama pandemi kini menemukan solusi efektif dengan Zoom. Aplikasi ini memungkinkan mereka untuk tetap berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja dari jarak jauh. Dengan fitur-fitur seperti rapat video, waktu dialog, dan telepon Voice over Internet Protocol (VoIP), pekerja kantoran dapat terus produktif dan terhubung dengan tim meskipun tidak berada di kantor. Selain itu, Zoom juga menyediakan Artificial intelligence (AI) Companion yang membantu mengatur alur kerja dan meningkatkan keterlibatan karyawan.
Mahasiswa yang menghadapi tantangan dalam pembelajaran daring menemukan cara untuk tetap belajar dengan efektif menggunakan Zoom. Aplikasi ini memungkinkan mereka untuk mengikuti kuliah dan rapat daring dengan mudah. Fitur-fitur seperti riwayat percakapan, berbagi file, dan arsip yang dapat disimpan selama sepuluh tahun memudahkan mahasiswa mengakses informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi teknologi dalam industri restoran, menghasilkan perubahan besar dalam operasional dan pengalaman pelanggan. Salah satu inovasi penting adalah cloud kitchen, yaitu model bisnis dapur bersama yang memungkinkan berbagai restoran berbagi dapur yang sama. Model ini memfasilitasi pengembangan cepat dan menekan biaya, membantu restoran beradaptasi dengan permintaan pasar yang dinamis dan meminimalkan biaya operasional. Selain itu, cloud kitchen memungkinkan restoran menawarkan berbagai menu tanpa harus memiliki infrastruktur fisik yang besar.
Teknologi lain yang penting adalah sistem Point Of Sales (POS), yang digunakan untuk mengelola transaksi di restoran, termasuk pemesanan, pembayaran, dan pengelolaan inventori. Sistem ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi kesalahan penyajian dan membantu restoran mengidentifikasi pelanggan tetap beserta preferensi makanan mereka.
Digitalisasi pelayanan mencakup penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, seperti aplikasi pemesanan makanan, media sosial, dan sistem manajemen restoran canggih. Ini mempercepat proses pemesanan, mengurangi kesalahan, dan mempermudah pelanggan untuk terhubung dengan restoran melalui media sosial.
Transformasi digital lebih luas lagi, mencakup berbagai teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan restoran. Selain mempercepat proses pemesanan dan mengurangi kesalahan, transformasi digital juga membantu restoran mengidentifikasi pelanggan tetap dan preferensi makanan mereka.
Dengan demikian, teknologi seperti cloud kitchen, sistem POS, digitalisasi pelayanan, dan transformasi digital telah memungkinkan industri restoran beradaptasi dengan cepat dan meningkatkan efisiensi operasional serta kualitas pelayanan.
Institusi pendidikan yang harus beradaptasi dengan pembelajaran daring menemukan solusi ideal dengan Zoom. Aplikasi ini memungkinkan guru dan siswa berinteraksi langsung melalui rapat video dan diskusi kelompok. Fitur-fitur seperti rekap dan langkah selanjutnya membantu meningkatkan efisiensi pembelajaran serta memudahkan guru dalam mengelola kelas daring.
Teknologi seperti Zoom telah membantu berbagai pihak, mulai dari pekerja kantoran hingga institusi pendidikan, mengatasi tantangan yang muncul pascapandemi. Dengan fitur-fitur canggih dan kemudahan penggunaannya, Zoom menjadi salah satu teknologi yang paling berdampak dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai aspek kehidupan.
Pandemi Covid-19 telah menjadi katalis bagi percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga pendidikan. Inovasi teknologi, seperti robotik dalam layanan kesehatan, e-logistic dalam distribusi barang, dan platform e-learning serta aplikasi konferensi video seperti Zoom, telah memainkan peran penting dalam membantu masyarakat beradaptasi dengan realitas baru. Meski pandemi membawa tantangan besar, respon adaptif melalui teknologi ini menunjukkan potensi besar untuk masa depan yang lebih terhubung dan efisien. Bahkan, beberapa teknologi masih digunakan sampai saat ini dan terus melakukan pengembangan untuk memudahkan akses digital masyarakat. Kedepannya, perubahan yang dipicu oleh pandemi ini diharapkan akan terus mendorong inovasi dan penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat fondasi bagi dunia yang lebih siap menghadapi tantangan global.
Teks: Muhammad Rafly Irsy
Redaktur: Ayu Wulandari