Majalahketik.com – 17/06/2021. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) dan sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa yang dilaksanakan di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Aksi tersebut bertujuan untuk menyuarakan dukungan terhadap 75 Pegawai KPK yang disingkirkan lewat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), serta menolak pemecatan 51 pegawai KPK.
“Aksi kali ini didasari karena keketatan TWK yang beberapa pertanyaannya sangat tidak relevan dengan apa yang seharusnya ada di TWK tersebut. Pemecatan 51 orang berintegritas juga tentunya sangat mengecewakan kami,” jelas Riyadi Ghazali, salah satu perwakilan mahasiswa dari STIU Darul Hikmah.
Awalnya, aksi tersebut rencananya akan dilakukan di depan Gedung Merah Putih, KPK. Namun, jalan dari arah Gedung Allianz ditutup oleh polisi sehingga puluhan mahasiswa hanya bisa melakukan orasi di jalan sekitar 100 meter dari KPK.
Dari arah jalan sebaliknya, ada juga massa demo yang menyuarakan mendukung Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Juga: https://majalahketik.com/aksi-bela-palestina-di-kedutaan-besar-amerika-serikat/
Menurut Muhammad Rais, Koordinator Media di Aliansi BEM SI aksi kali ini agak menimbulkan sedikit pertanyaan. “Kami sendiri yang langsung menyampaikan untuk aksi. Katanya, tidak ada massa aksi lain yang akan datang pada hari ini. Tapi, setelah kami datang pada pukul 1 siang hari ini, sudah ada dua massa aksi yang memang seperti memblokade kita sehingga kita tidak bisa mendekat ke depan gedung KPK, juga melakukan kegiatan teater kita,” jelas Rais.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa turut membawa kain hitam yang digunakan sebagai penutup mata dan juga lakban hitam yang dilekatkan pada masker mereka dengan bentuk ‘X’.
Sebelum berorasi, para mahasiswa dan massa aksi sempat menyanyikan yel-yel yang ditujukan pada Ketua KPK Komjen Pol, Firli Bahuri. Dalam yel-yel tersebut, Firli disebut sebagai sosok yang telah mematikan KPK.
Selain itu, para mahasiswa juga menggelar pertunjukkan teater. Pertunjukkan tersebut merupakan aksi satir dari Tes Wawasan Kebangsaan, di mana para mahasiswa berperan sebagai Firli Bahuri dan juga orang-orang yang mengikuti TWK tersebut.
Sebelum menggelar aksi hari ini, BEM-SI menjelaskan bahwa mereka telah melakukan serangkaian acara, seperti diskusi publik, guna menyuarkan polemik TWK yang dianggap bermasalah tersebut.
“Kami sering konsolidasi bersama korban yang tergabung dalam 75 orang itu. Bahkan, kami juga membuat diskusi publik terkait kenapa sih hingga akhirnya mereka dinonaktifkan hingga akhirnya viral dimana-mana,” jelasnya.
Ada beberapa rangkaian aksi yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya hingga mengganti foto profil akun di media sosial dengan foto “Berani Jujur, Pecat”.
Setelah pernyataan sikap dari perwakilan Aliansi BEM-SI, aksi selesai dengan kondusif pada pukul 17.00 WIB.
Reporter: Hania Latifa
Redaktur: Early Meidiasa Prameswari