Smallest Font Largest Font

The Flash : Suguhkan Nostalgia dan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu

The Flash jadi film DC yang melanjutkan tren film-film bertema Multiverse yang meramaikan jagat sinema beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, ada Marvel’s Spider-Man: No Way Home, Doctor Strange in the Multiverse of Madness, hingga Everything Everywhere All at Once yang memborong tujuh piala Oscar 2023

Baca Juga : The Little Mermaid: Live Action Magis, Tarik Perhatian Penggemar!

Disutradarai oleh Andy Muschietti (IT), The Flash adalah film solo pertama untuk superhero Flash alias Barry Allen yang diperankan oleh Ezra Miller. Cerita bermula ketika Barry yang masih menyimpan luka kelam, masih belum menerima kematian sang ibunda tercinta (Maribel Verdu). Kemudian, ia harus menghadapi kehidupan seorang diri karena sang ayah (Ron Livingston) dijadikan tersangka pembunuhan sang ibu. Luka mendalam yang dialami Barry membuat dirinya ingin mengubah masa lalu, dimana sang ibu bisa tetap hidup bahagia dengan sang ayah dan berbahagia dengannya.

Sahabat baiknya, Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck) sudah mengingatkannya untuk fokus ke masa sekarang bukan terpaku pada kesalahan di masa lalu, pergi ke masa lalu tak selalu berujung mengubah segalanya, bisa jadi menghancurkannya. Namun Barry tetap mantap dengan keputusannya. Ia pun berlari sekencang mungkin agar dapat memanipulasi waktu untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu agar ibunya tetap hidup dan keluarganya kembali berkumpul bahagia hingga ia dewasa.

Sayang sekali, perjalanan Barry Allen ke masa lalu tidak berjalan sesuai rencana. Alih-alih mengubah nasib, tanpa ia sadari, aksinya justru menyebabkan rentetan peristiwa Butterfly Effect yang mengubah, bahkan menghapus, eksistensi sejumlah superhero. Ia tidak sengaja berakhir di alur waktu dimana Jendral Zod (Michael Shannon) masih eksis, membuat Barry harus mencari cara untuk menghentikannya. Batman dan Superman menjadi sosok yang bisa ia harapkan, namun apa yang ia dapati adalah Batman dalam wujud yang sudah sepuh (Michael Keaton). Bahkan Superman pun juga tidak ada, digantikan oleh sepupunya Kara alias Supergirl (Sasha Cale).

Adegan demi adegan dalam film ini disuguhkan dengan sangat menkjubkan. The Flash memberikan pengalaman menonton film ini terasa menyenangkan sekaligus menegangkan secara bersamaan. Ditambah Ezra Miller mampu menunjukkan bahwa dia adalah aktor yang brilian dengan memberikan performa terbaiknya dalam memainkan dua versi  Barry Allen. Ia berhasil menghibur penonton sekaligus menguras emosi penonton melalui aktingnya.

Para karakter pendukung tak kalah keren. Michael Keaton memberikan comeback yang luar biasa dengan kembali memerankan Batman setelah kurang lebih 30 tahun. Penonton film Batman garapan Tim Burton pastinya akan senang melihat aksinya yang tak disangka jauh berbeda dari dua film Batman versi Keaton sebelumnya. Umur hanyalah angka baginya. Keaton berhasil menampilkan sosok Batman veteran yang lebih ahli, bijak, fleksibel, dan canggih secara teknologi. Chemistry antara Keaton dengan Ezra Miller pun cukup solid sepanjang film.

Tak hanya menampilkan aksi heroik, film ini juga menyuguhkan elemen nostalgia. Perjalanan lintas waktu memungkinkan berbagai macam varian tampil dan hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh film ini. The Flash  dilengkapi dengan fan service yang gila. Berbagai karakter ikonik selain Batman versi Keaton muncul kembali, membuat penonton bahagia bernostalgia. Para penggemar DC, khususnya penggemar lama, pastinya akan sangat amat puas dengan kehadiran karakter-karakter ikonik tersebut.

Meski secara plot dan akting sudah digarap cukup apik, sayangnya, di sisi lain, CGI-nya bermasalah. CGI film ini terlihat masih kasar sehingga gagal dalam menghasilkan visual yang realistis. Adegan pada speed force pun juga terlalu banyak menggunakan CGI, sehingga penonton mungkin tidak sepenuhnya puas atas apa yang ditampilkan pada momen tersebut.

Film berdurasi 2 jam 30 menit ini wajib ditonton oleh kalian ya, Sobat Ketik! Terutama bagi penggemar DC dengan adanya momen nostalgia yang patut diacungi jempol. Bagaimana Sobat Ketik? Tertarik untuk menonton The Flash?

Teks : Rifkah Kusmita Juniati
Editor: Fathin Hilmi Muyassar
Foto: Warner Bros. Pictures

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts