Polimedia Fashion Festival 2025 Usung Tema Rona Kehidupan Manusia
Polimedia Fashion Festival (PFF) 2025 kembali digelar pada 22–23 November 2025 di Trans Studio Mall Cibubur. Acara ini menampilkan pagelaran mode tahunan yang memamerkan kreativitas mahasiswa Program Studi Desain Mode Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta. Tahun ini, panitia mengangkat tema “Samkara”, yang menggambarkan rona kehidupan manusia melalui eksplorasi visual yang terinspirasi dari berbagai perayaan Nusantara, mulai dari kelahiran hingga kematian. Tema ini dipilih karena panitia melihat bahwa di era modern banyak tradisi Indonesia yang belum terekspos secara luas, sehingga perlu dihadirkan kembali melalui karya busana.
Baca juga: Festival WEtheWAW: WOMEN who MA5TER Memperingati Jejak Lima Tahun WEWAW
Ketua Pelaksana, Jingga Lestari, menyampaikan bahwa PFF tahun ini bertujuan menjadi wadah bagi desainer muda untuk membangun branding diri. Dengan menampilkan karya di depan publik, para mahasiswa diharapkan dapat memperkuat identitas desain, memperluas jaringan, dan memahami karakter industri fesyen yang terus berkembang.
Persiapan festival telah dimulai sejak akhir Januari 2025 untuk memastikan setiap detail konsep tersusun dengan matang hingga hari pelaksanaan. Berbeda dari tahun sebelumnya yang berfokus pada elemen budaya Nusantara, PFF 2025 secara khusus menyoroti perayaan-perayaan tradisional yang tersebar di lima pulau besar Indonesia. Pendekatan ini memberikan interpretasi budaya yang lebih spesifik, unik, dan memiliki nilai cerita yang lebih kuat. Selain fashion show, acara juga dimeriahkan dengan talkshow, workshop, dan exhibition. Pada hari kedua, Elsa hadir sebagai pembicara talkshow yang membahas pengembangan bisnis berbasis budaya.
Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya pengunjung yang hadir. Salah satunya adalah Hilman, orang tua mahasiswa Desain Mode. “Saya ingin melihat hasil studinya sampai semester 6 dan perkembangan fashion designer muda di Indonesia. Saat pertama kali memasuki area festival, saya merasa bangga melihat kemampuan mahasiswa menampilkan karya mereka di panggung. Tentu ini pengalaman berharga bagi mereka, karya yang ditampilkan hari itu juga sangat bagus, kreatif, dan menawarkan sesuatu yang baru,” ujarnya
Jingga Lestari berharap festival ini dapat memberi dampak positif bagi para mahasiswa. Ia menilai. Ia menilai PFF mampu menginspirasi dan memunculkan ide-ide baru bagi teman-teman tata busana lainnya. Ia juga berharap pada penyelenggaraan berikutnya, gagasan yang dikembangkan semakin inovatif, karya busana yang dihasilkan semakin baik, dan mampu dipasarkan ke masyarakat luas.
Dengan perpaduan antara eksplorasi budaya, kreativitas mahasiswa, dan antusiasme publik, Polimedia Fashion Festival 2025 kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu ajang mode kampus paling konsisten dan berpengaruh. Festival ini tidak hanya merayakan keindahan budaya Nusantara, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menyiapkan generasi desainer muda Indonesia untuk melangkah ke industri fesyen yang lebih luas.
Teks: Falza Azahra
Editor: Intan Safitri