Listen

Ramah Disleksia

A

A

Enthufest 2025 Kembali Guncang UI dengan Semangat Buku, Pesta, Cinta, dan Musik

Jakarta, majalahketik.com – Rangkaian pra-acara Enthufest 2025 resmi diperkenalkan melalui konferensi pers pada 2 Oktober 2025 di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan media, komunitas kreatif, dan sejumlah musisi yang turut memeriahkan suasana. 

Suasana konferensi pers berlangsung hangat. Panitia membahas perjalanan Enthufest, pencapaian setahun terakhir, hingga menampilkan cuplikan kegiatan puncak yang akan datang. Dengan mengusung konsep “Gratis atau Bayar Suka-Suka”, Enthufest membuka ruang bagi siapa pun untuk ikut merayakan kebersamaan tanpa batasan latar belakang.

Puncak Enthufest 2025 dijadwalkan berlangsung pada kamis, 16 Oktober 2025, di Balairung UI. Empat panggung utama: Balairung Stage, Enthufest Stage, Karaoke Deck Stage, dan UMKM Bazaar. Setiap area menawarkan pengalaman berbeda, mulai dari pertunjukan musik langsung, karaoke dadakan, hingga interaksi komunitas kreatif.

Semangat kebersamaan dan kreativitas kembali hadir melalui Enthufest 2025, festival musik inklusif terbesar karya kolektif mahasiswa Universitas Indonesia. Mengusung tagline “Buku, Pesta, Cinta, dan Musik!”, Enthufest tahun ini menghadirkan ruang perayaan terbuka bagi siapa saja yang ingin menikmati kehidupan, belajar, dan berbagi energi positif. 

Sejak debutnya pada 2024, Enthufest sukses menarik lebih dari 10.000 pengunjung. Tahun ini, festival kembali hadir dengan rangkaian acara pra-acara yang meriah seperti Bagian Pesta di HASAKA Blok M pada 10 Mei, Bagian Buku di Kopi Kina Kemang pada 17 Juli, Bagian Cinta yang berlangsung sepanjang Agustus di sekitar Balairung UI. Sebagai puncaknya, Enthufest 2025 akan digelar pada 16 Oktober 2025 di Balairung dan Rotunda UI, menghadirkan pengalaman musik, literasi, dan kebersamaan dalam satu perayaan besar

“Kita hadir sebagai festival musik inklusif terbesar di UI. Inklusif maksudnya free entry, semua orang bisa nikmati festival kita. Buat tim kita juga lintas fakultas secara musik di panggung juga lintas genre, jadi benar-benar terbuka untuk semua,” ujar Festival Director  Enthufest 2025, Joshua Nainggolan.

Joshua juga menceritakan proses panjang dibalik persiapan puncak acara Enthufest 2025 dengan Festival Director lainnya, Khalifa Rahman, dan sejumlah anggota tim. “Kita mulai persiapan dari Maret–April, lalu pertama kali launching di bulan Mei lewat Bagian Pesta. Jadi kurang lebih lima bulanan kita mempersiapkan sampai ke puncaknya Oktober ini,” tutur Joshua.

Tahun ini, Enthufest 2025 menghadirkan deretan band utama seperti Reality Club, Lomba Sihir, dan Barasuara, tiga nama yang lekat dengan semangat lintas genre dan generasi. Selain menampilkan musik papan atas, festival ini juga menggelar kompetisi musik bertajuk “Pesta, Buku, Pesta, Musik”. Ajang tersebut melahirkan lima band finalis, yakni The Juragans, Wheels on Trails, XFest, Hellforge, dan DEEM. Mereka akan tampil di panggung utama Enthufest dan memperebutkan hadiah total senilai Rp 6.608.100.

Selain konser musik, Enthufest juga menghadirkan Creative UMKM Bazaar, hasil kolaborasi dengan pelaku usaha lokal di bidang kuliner, fesyen, hingga produk gaya hidup. Tidak sekedar menjadi ruang hiburan, festival ini turut membuka kesempatan komunitas kreatif untuk berkembang dan berjejaring.

Dengan semangat Buku, Pesta, Cinta, dan Musik, Enthufest 2025 bukan sekedar festival, ia menjadi perayaan inklusif yang menghidupkan kembali esensi kampus seperti tempat untuk belajar, berkumpul, merayakan hidup, dan saling mencintai.

Reporter : Risky Wahyu Kurniawan

Redaktur : Intan Safitri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts