Listen

Ramah Disleksia

A

A

Nama Medpart

Pameran Perdana 2025 Hadirkan Ruang Nostalgia dengan Tema Jejak Waktu dalam Lensa

Fotografer: Kesatria Sava Aldebaran

JAKARTA, majalahketik.com — Mahasiswa Program Studi Fotografi Politeknik Negeri Media Kreatif kembali mengadakan Pameran Perdana 2025 pada 22–23 November di Taman Menteng, Jakarta. Mengusung tema “Jejak Waktu dalam Lensa”, pameran ini menampilkan karya foto yang mengajak pengunjung mengenang hangatnya kenangan masa lalu. Mulai dari momen sederhana hingga detail-detail kecil yang mungkin terlupakan, seluruh karya disajikan dalam suasana pameran yang kreatif dan nostalgik.

Mochamad Asbi, selaku ketua pelaksana, menjelaskan bahwa tujuan utama Pameran Perdana 2025 adalah menjadi sarana branding bagi mahasiswa Program Studi Fotografi yang ingin menampilkan perjalanan seorang mahasiswa fotografi yang bercita-cita menjadi pameris dalam dunia fotografi.

Sasaran Pameran Perdana ini cukup luas, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Persiapan pameran berlangsung selama tiga bulan dan harus segera berjalan cepat karena membutuhkan perencanaan yang matang. Asbi menyampaikan bahwa prosesnya melibatkan detail yang ketat serta komunikasi yang terus-menerus hingga akhirnya pameran ini dapat terlaksana.

Menurut Asbi, tema Jejak Waktu dalam Lensa dipilih karena penting untuk menghadirkan kembali kenangan masa lalu melalui medium fotografi. Sebagai pameris, ia ingin menampilkan kembali pengalaman dan kenangan hidup yang pernah dijalani di masa lalu.

Salah satu narasumber, Habibi Aulia Rabbani, mahasiswa berprestasi Program Studi Fotografi, hadir untuk membagikan pengalamannya di bidang fotografi sekaligus memberikan pandangannya mengenai Pameran Perdana. Ia menekankan bahwa kemampuan teknis, pengetahuan, dan relasi merupakan tiga hal penting dalam dunia fotografi. Menurutnya, tanpa pengetahuan, kemampuan tidak akan berkembang, dan tanpa relasi, peluang seperti informasi perlombaan sulit didapat.

Habibi menyampaikan bahwa ia dan teman angkatannya telah mempersiapkan diri satu bulan sebelum pameran. Prosesnya cukup panjang dan menantang. Sebagai pembicara, ia merasa kehadirannya dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa Fotografi maupun pengunjung lainnya. Ia melihat bahwa jarak usia yang tidak jauh dengan para pengunjung, seperti siswa SMK atau kalangan muda lainnya, dapat mendorong mereka untuk terus berkarya dan menciptakan inovasi baru.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Satya Pamungkas dari Program Studi Penyiaran, menyampaikan kesan positif setelah melihat karya-karya yang dipamerkan. Ia menilai Pameran Perdana memberikan wawasan baru karena dapat melihat dan mendengar langsung pengalaman para mahasiswa Fotografi. Pengalaman tersebut membuatnya tertarik untuk mencoba dunia fotografi.

Satya juga menilai bahwa acara seperti ini penting untuk dihadiri, terutama oleh mahasiswa yang bidang studinya masih berkaitan dengan fotografi. Selain menambah wawasan, ia melihat bahwa masyarakat umum dapat memahami sudut pandang fotografer dalam mengolah sebuah karya foto. 

“Harapan saya, semoga acara selanjutnya bakal lebih bagus dari angkatan saya, lebih di bagusin lagi, lebih amaze, dan lebih mewah. Dampaknya bisa sampai ke luar kota, ke dalam kota, jadi lebih terkenal pameran ini,” kata Asbi.

Secara keseluruhan, Pameran Perdana 2025 terasa seperti ruang singkat untuk menoleh ke belakang. Lewat karya-karya yang sederhana namun dekat dengan keseharian, acara ini berhasil menciptakan suasana nostalgia yang hangat, sekaligus memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan ide, proses, dan perkembangan mereka sebagai seorang fotografer.

Teks: Naila Fadhilah Chairunnisa

Editor: Intan Safitri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts