JAKARTA, majalahketik.com – 5 Mahasiswa (UKM) Taekwondo Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta berhasil memborong mendali pada kejuaraan Bharaduta Championship 5 Piala Kemenpora, yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur pada tanggal 12-14 Juli 2024.
Beberapa Mahasiswa sukses mengharumkan nama PoliMedia pada kejuaraan bergengsi tersebut antara lain, Muhammad Rafif (Seni Kuliner), Nasywa Kautsar Ashfiya (Animasi), Muhammad Ghifary (Animasi), Nasywa Salaisha (Multimedia), Rizky Fachrezy (Seni Kuliner).
Dari wawancara Nasywa Salaisha, diketahui bahwa Kejuaraan Bharaduta Championship 5 Piala Kemenpora merupakan salah satu ajang kejuaraan bergengsi tingkat nasional yang di ikuti kurang lebih 1000 atlet berbakat.
Pada kejuaraan bergengsi ini, tim UKM Taekwondo PoliMedia menunjukkan performa maksimal dengan hasil yang luar biasa yakni, 5 Mahasiswa Polimedia tersebut sukses menyabet 1 mendali emas, 3 mendali perak, dan 1 mendali perunggu.
Rafif, berhasil mendapatkan mendali emas dan Best Of The Best Kyorugi Senior Putra pada kategori Kyourugi Under 54 (berat badan).
Ghifary, Nasywa Salaisha, dan Nasywa Kautsar, berhasil mendapatkan mendali perak pada kategori Kyourugi berbeda yakni, U58, U53 dan U44 .
Rizky sendiri berhasil mendapatkan mendali perunggu pada kategori Kyorugi U63.
Di balik kesuksesan mereka dalam memenangkan kejuaraan Bharaduta dan mengharumkan nama PoliMedia tentunya terdapat latihan yang rutin mereka jalani, selain itu mereka juga harus melatih mental mereka dalam menghadapi kejuaraan bergengsi tersebut.
Melalui wawancara, Nasywa menjelaskan bahwa mereka berlatih keras dengan menjalani latihan rutin dari hari senin hingga minggu untuk persiapan kejuaraan Bharaduta Championship 5 Piala Kemenpora.
“Proses latihanya ini memang kita selalu latihan karena untuk persiapan porseni juga kan, kalau untuk latihan kejuaraan ini kita latihan dari hari senin sampai minggu” ucap Nasywa Salaisha.
Lalu dari wawancara, Ghifary dan Rafif menjelaskan bahwa tantangan tersulit yang mereka hadapi pada kejuaraan bergengsi tersebut yakni, dari segi mental.
“Tantangan tersulit bagi saya sendiri mungkin dari segi mental ya, karena dari kita yang dateng itu pendukungnya hanya 5 orang sedangkan pendukung lawan lumayan banyak banget jadi agak terganggu sih dengan itu” ujar Ghifary.
Sedangkan Rizky, menjelaskan bahwa tantangan tersulit yang ia hadapi adalah saat bertemu atlet top binaan dari Jawa Timur yang membuatnya harus gugur pada pertandingan tersebut.
“ Pas lomba, saya juga ketemu sama atlet binaan dari Jawa Timur, dia itu udah yang paling topnya di daerah Jawa Timur makanya gw kalah pas lawan dia”.
Dari sisi pengalaman Rafif menjelaskan bahwa ia sangat terkesan mengikuti kejuaraan ini karena mendapatkan pengalaman yang berharga dan meraih mendali emas pada kejuaraan ini.
Nasywa Salaisha juga menjelaskan bahwa ia merasa cukup senang mengikuti kejuaraan tersebut dan mendapatkan pengalaman baru.
Teks : Fhadel Mahendra
Edit : Khansa Sausan
Sumber foto : Nasywa Salaisha