Smallest Font Largest Font

Kembali Meraih Prestasi, Mahasiswa Prodi Fotografi Lolos Seleksi pada Solo Photo Festival

Setelah berhasil megirim beberapa mahasiswa ke ajang pameran fotografi nasional di ISI Yogyakarta beberapa waktu lalu, kini Prodi D3 Fotografi kembali melahirkan mahasiswa yang berprestasi. Muhammad Ramadhan Akbar Hayyani, salah satu mahasiswa Polimedia Jakarta yang berhasil lolos tahap seleksi dalam acara Solo Photo Festival yang dilaksanakan pada 28 Oktober sampai 27 November di ISI Surakarta.

Solo Photo Festival merupakan sebuah perhelatan fotografi tahunan yang diadakan oleh Prodi Fotografi ISI Surakarta, yang diimplementasikan oleh mahasiswa HIMAFO (Himpunan Mahasiswa Fotografi) untuk memberikan wacana yang mendalam dan berkelanjutan dalam ranah Fotografi khususnya di Surakarta, Jawa Tengah.

Baca Juga: https://majalahketik.com/hebat-ini-3-mahasiswa-prodi-fotografi-yang-berhasil-lolos-kurasi-di-pameran-tkmfi/

Solo Photo Festival (SPF) dijadikan sebagai salah satu ajang bertaraf Internasional yang
diadakan setiap tahun. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ajang SPF kali ini mengusung tema Memoar dengan makna pribadi seorang fotografer di masa pandemi yang dituturkan melalui karya para peserta dari dalam maupun luar negeri. Kurasi dilaksanakan berdasarkan tema tanpa mengndung unsur Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) dan tanpa mengandung unsur pornografi.

Akbar mengikuti acara ini karena kemauannya sendiri serta didorong oleh teman-teman satu prodinya. Pada acara SPF ini, ia berhasil meloloskan 7 karyanya dalam kategori Foto Series yang mengharuskan setiap peserta mengirimkan 5 sampai 10 karya.

Dokumetasi: Muhammad Ramadhan Akbar Hayyani

Dengan alat seadanya dan minimnya pencahayaan, Akbar berhasil mengabadikan momen langka yang diberi judul Larut Malam, Jenazah Dikebumikan. Foto tersebut bercerita tentang pemakaman korban Covid-19 pada malam hari. Akbar merasa beruntung dapat mengabadikan foto jenazah terakhir pada hari itu dan sekaligus merupakan pengalaman baru baginya.

Merasa kurang terlatih, Akbar mengaku dirinya selalu menemui kendala ketika harus menulis caption. “Kendalanya sih sebenarnya arsip fotonya, membuat captionnya, karena saya pribadi juga masih kurang terlatih untuk membuat kata kata deskripsi foto,” ungkapnya.

Pengalaman menarik yang didapatkan oleh angakatan ke 11 prodi fotografi ini, antara lain dapat melihat fotografer – fotografer lainnya dengan cerita beragam dalam tahun yang sama. Akbar pun dapat melihat referensi foto lainnya tentang bagaimana hasil foto peserta dari dalam maupun luar negeri dan pastinya juga mendapat teman serta pengalaman baru.

Walaupun penilaiannya berlangsung secara daring namun tidak menutup kemungkinan bagi Akbar untuk tetap berkreasi di bidang fotografi. Pesan Akbar kepada mahasiwa dari prodi Fotografi di Polimedia agar terus belajar, mengasah diri untuk terus menghasilkan karya- karya yang bagus dan tidak lupa untuk selalu membuat rencana terlebih dahulu seperti tema apa yang akan dipilih sebelum melalukan pemotretan.

Dokumentasi: Muhammad Ramadhan Akbar Hayyani

Reporter: Ghifarra Martiza Ayudiani

Editor: Maria Alexandra Fedho

Dokumentasi: Muhammad Ramadhan Akbar Hayyani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts