Smallest Font Largest Font

Mahasiswa PoliMedia PSDKU Makassar Tuangkan Ekspresi Kreatif Melalui Pameran Seni InterARTif

Majalahketik (16/01/2023) – InterARTif adalah kegiatan pameran seni yang bertujuan untuk mengajak mahasiswa dalam membangun aktifitas kreatif yang merespon ruang dengan berbentuk karya instalasi pameran di PoliMedia PSDKU Makassar. Kata InterARTif sendiri merupakan parodi dari kata interaksi. Menurut KBBI, interaksi berarti saling melakukan aksi antar hubungan. Dalam kata tersebut disematkan kata ART yang mengartikan interaksi kesenian selama proses pameran berlangsung.

Baca Juga : https://majalahketik.com/kompetisi-fotografi-di-universitas-gadjah-mada-mahasiswa-polimedia-raih-juara/https://majalahketik.com/kompetisi-fotografi-di-universitas-gadjah-mada-mahasiswa-polimedia-raih-juara/

Pameran ini diadakan oleh mahasiswa PoliMedia PSDKU Makassar pada tanggal 21-22 Desember 2022 lalu. Pameran yang diadakan atas dasar keresahan mahasiswa karena terbatasnya ruang berekspresi ini menggunakan instalasi ruang kotak seluas 2,5×2,5 meter yang berisikan berbagai karya, luapan isi hati, poster, kritik, dan berbagai macam coretan kreatif dari mahasiswa PoliMedia PSDKU Makassar. Di dalam ruangan tersebut, audiens diberi waktu 30 menit untuk merespon karya instalasi dan harus memberikan feedback berupa note lewat media yang telah disediakan oleh panitia.

Pameran ini menggunakan metode Human Centred Design (HCD) yang diharapkan mampu memantik daya cipta mahasiswa. Penerapan metode Human Centred Design pada pameran InterARTif ini juga dapat menjadi metode problem solving yang terkonektifitas dalam upaya membangun cara untuk menemukan solusi dan permasalahan dari segala keresahan yang terjadi di lingkungan kampus. Hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan tujuan dari kegiatan InterARTif yang berfokus pada objek manusia (civitas kampus) untuk membangun interaksi ruang yang bisa menghadirkan suasana kreatif di lingkungan kampus.

Furqon, lulusan baru dari Program Studi Desain Grafis, selaku Creative Director dan pelopor pameran InterARTif memaparkan, bahwa kegiatan pameran tersebut merupakan bentuk aksi terhadap kurangnya daya dobrak kreatif berekspresi mahasiswa.

“Kenapa mahasiswanya hanya duduk-duduk, main game, gosip-gosip birokrasi dan segala macam? Saya rasa itu kurang tepat jika hanya aktifitas itu yang kita lakukan di kampus. Jadi lewat pameran ini, kita sebagai pelaku kreatif harus bisa menunjukan cara-cara kreatif kita,” ujar Furqon, “Apa yang saya lihat di lingkungan kampus memerlukan aksi. Bukan aksi-aksi demo atau segala macam, (melainkan) kita membungkus aksinya lewat pameran kreatif,”

timpalnya.

Pameran InterARTif ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai Program Studi untuk kelancaran konsep kreatif,

“Pameran ini juga (sebagai) bentuk kritik, mengapa kita tidak punya ruang untuk mengekspresikan kekreatifan kita. Saya berharap, kedepannya mahasiswa bisa mendapat space khusus agar bisa mengekspresikan kebebasannya,”

tambah Furqon.

Furqon dan rekan-rekannya juga berharap agar kegiatan ini bisa diadakan rutin setiap tahunnya oleh mahasiswa, serta para pelaku kreatif bisa lebih mengekspresikan kebebasannya tanpa dibatasi apapun.

Penulis: Muhammad Thariq Athallah

Redaktur: Meylia Putri Irawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts