BEM PoliMedia mengadakan salah satu proker mereka, yaitu “Pekan Sospol” yang dilaksanakan secara luring pada 6 sampai 7 Juni di Gedung E, Lantai 9, Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta, Senin (6/6/22). Pekan Sospol ini merupakan program kerja dari Departemen Sosial dan Politik yang memiliki konsep kelas pergerakan dan ruang diskusi publik.
Pekan Sospol diadakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan juga untuk memantik kesadaran serta kualitas mahasiswa PoliMedia terkait isu-isu sensitif yang cenderung dihindari oleh para mahasiswa tentang sosial-politik
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dan dihadiri oleh empat narasumber yang membawakan materi seputar isu-isu politik dan kehidupan sosial di tengah masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan ruang diskusi secara intensif terkait isu yang diangkat.
Empat narasumber yang hadir adalah Cahaya Razak dari Pertiwi Berdikari Sejahtera dan M. Chozin Amirullah, Ketua Gerakan Turun Tangan, yang membawa materi terkait Pancasila. Lalu, ada M. Nur Lapong, aktivis ‘98 & Direktur LBH ForJIS yang membawakan materi tentang Sejarah Pergerakan Pemuda. Kemudian, materi terkait mekanisme penyampaian aspirasi dibawakan oleh Supriyadi, Presiden Mahasiswa PNJ. Sementara Syahdan Husein, Aktivis Muda Jakarta, membawakan materi mengenai almamater yang menjadi identitas atau pembatas.
Pekan Sospol ini juga dihadiri sekaligus diberi sambutan oleh Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan, Nova Darmanto; kemudian terdapat pula Nur Amru Sabil Al-Haq selaku Kepala Departemen Sosial dan Politik BEM PoliMedia dan Ketua BEM PoliMedia, Muhammad Agistra Arifin; serta mahasiswa PoliMedia dari berbagai prodi.
‘‘Jadi, ini merupakan program kerja yang sudah ada sejak tahun 2019 dan baru terlaksana sekarang, serta direalisasikan lagi dengan konsep seperti yang sekarang ini. Dan ini merupakan “Pekan Sospol” perdana. Untuk “Pekan Sospol” berikutnya yang akan diadakan lagi mungkin akan membawakan konsep yang berbeda,’’ tutur Naufal selaku Ketua Panitia Pekan Sospol.
Tak hanya karena momentumnya yang tepat setelah Hari Pancasila, Naufal juga menambahkan bahwa alasan diangkatnya tema tentang Sejarah Pergerakan Sosial-Politik ini karena Departemen Sospol BEM ingin memberikan pembelajaran kepada para mahasiswa PoliMedia. Kemudian, selain untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa yang tertarik dengan isu politik, Naufal juga mengaku bahwa target dari diselenggarakannya Pekan Sospol ini adalah untuk menegaskan kepada mahasiswa PoliMedia bahwa Departemen Sospol BEM memiliki kegiatan seperti ini.
‘‘Goals-nya untuk mengetahui seberapa banyak mahasiswa yang aware dan tertarik dengan masalah politik. Dan ingin mentransparansikan atau menegaskan bahwa Sospol yang ada dalam departemen BEM itu memiliki kegiatan seperti ini, tugasnya seperti ini. Karena mungkin Sospol di BEM sendiri itu departemen yang pergerakannya paling rancu. Orang mungkin mempertanyakan Sospol, tuh, kerjanya apa, sih? Jadi, kalau misalkan ada yang penasaran sama kinerja Sospol; apa, sih, materinya? Apa, sih, kerjanya? Kalian bisa tahu melalui “Pekan Sospol” ini,’’jelas Naufal.
Baca Juga: https://majalahketik.com/selamat-mahasiswa-fotografi-raih-prestasi-street-photography/
Salah satu peserta diskusi publik ini berharap ruang diskusi publik melalui Pekan Sospol dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila dan cara menyikapi Pancasila di era modern ini dengan sebagaimana mestinya.
‘‘[Dari diskusi publik ini] saya mendapatkan insight tentang pemahaman Pancasila dan bagaimana kita menyikapi Pancasila di era modern seperti sekarang ini. Karena, saya tertarik dengan Pancasila dan ingin menjadi lebih tahu di dalam Pancasila itu apa. Harapannya, setelah dari diskusi publik ini, saya dan orang-orang lain dapat menyikapi Pancasila sebagaimana mestinya,’’ ujar Fadia Ramaida selaku peserta Diskusi Publik dan Kelas Pergerakan Pekan Sospol.
Teks: Fathin Hilmi Muyassar
Editor: Hania Latifa
Dokumentasi: Listya Lupia Apsari