JAKARTA, majalahketik.com – Tahukan Sobat Ketik kalau hari paskah jatuh di tanggal yang berbeda-beda tiap tahunnya? Berbeda dengan Natal yang diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, Paskah merupakan hari raya umat Kristen dan Katolik untuk memperingati kematian Yesus Kristus.
Hari Paskah atau hari yang dimaknai sebagai hari peringatan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya. Setiap tahun umat Kristiani merayakan hari ini dengan dimaknai sebagai hari pengampunan. Paskah salah satu hari raya yang tanggalnya berubah-ubah, dalam Kekristenan disebut sebagai perayaan yang berpindah karena disesuaikan dengan hari tertentu, yaitu hari Minggu, bukan tanggal tertentu dalam kalender. Hari raya Kristen lainnya juga disesuaikan dengan hari Paskah dengan menggunakan formula yang kompleks. Kekristenan ritus Barat merayakan Paskah antara akhir bulan Maret dan akhir bulan April, sedangkan kekristenan ritus Timur merayakannya antara awal bulan April dan awal bulan Mei.
Tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa menggambarkan telur Paskah sebagai simbol musim semi. Orang-orang di Persia biasanya saling menghadiahkan telur selama perayaan musim semi, yang juga merupakan permulaan tahun baru.
Pada tahun-tahun awal kekristenan, sulit untuk menghapus tradisi ini karena hari Paskah jatuh pada setiap awal musim semi. Kegembiraan meninggalkan musim dingin selalu dirayakan dengan meriah. Ketika bunga dan tanaman mulai tumbuh dan bermekaran, ini adalah waktu yang tepat untuk membagikan hadiah.
Pada awalnya, kulit telur Paskah hanya dicat merah untuk menunjukkan darah Yesus Kristus yang ditumpahkan di atas kayu salib. Kulit telur yang menjadi keras merupakan simbol makam Kristus yang disegel dan kulit telur yang dipecah merupakan simbol kebangkitan Yesus dari kematian. Banyak orang yang beragama Kristen menyebut telur paskah sebagai telur kebangkitan. Namun, dengan berjalannya waktu, telur paskah tidak hanya berwarna merah.
Di Jerman dan beberapa negara Eropa Tengah, telur yang digunakan untuk memasak hidangan Paskah tidak dipotong. Sebaliknya, mereka ditusuk di kedua ujungnya dengan jarum, lalu isinya dikeluarkan dengan meniupnya ke dalam mangkuk. Di beberapa tempat di Jerman, kulit telur kosong diberikan kepada anak-anak untuk digunakan dalam berbagai permainan Paskah. Mereka juga digantung pada pohon dan semak-semak sepanjang pekan Paskah, seperti pohon Natal. Orang-orang Armenia menghiasi kulit telur kosong mereka dengan gambar Kristus yang bangkit, Bunda Maria, dan simbol religius lainnya untuk diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah.
Gereja akhirnya menerima membagikan telur pada hari Paskah karena selain merayakan musim semi, itu juga merupakan simbol kehidupan. Dalam iman Kristen, telur memiliki makna religius, yaitu sebagai representasi makam batu di mana Yesus menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu, telur juga memiliki makna yang sangat praktis, karena telur adalah salah satu makanan yang dikonsumsi orang selama pra-paskah. Sejak awal, orang Kristen telah meminta berkat atas telur Paskah, menyantapnya, dan memberikannya kepada teman dan sahabat mereka sebagai hadiah Paskah.
Teks: Bona Julius Sinaga
Editor: Abi Rama Wicaksono