Majalahketik.com (05/06/2022) – Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPKPBB) Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan Pekan Lebaran di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dengan tema “Ketupat Lebaran”. Dengan animo masyarakat yang besar, kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari mulai pada 4 sampai 5 Juni 2022 pada pukul 09.00 – 15.00 WIB.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan civitas akademika, mitra instansi pemerintah dan swasta: Persatuan Pengusaha Jasaboga Indonesia (PPJI), Universitas Nasional, Getone, serta berkolaborasi dengan beberapa unsur pemerintahan jajaran Walikota Jakarta Selatan. UMKM mendukung penuh untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dengan tujuan melestarikan budaya Betawi. Lebih dari 75 UMKM terlibat pada kegiatan ini dengan menjajakan produk-produk khas budaya Betawi, mulai dari beragam kuliner, fashion hingga souvenir khas Betawi. Seperti kerak telor, toge goreng, soto Betawi, dodol, mainan tradisional Betawi, hingga batik Betawi dijajakan dalam bazar produk khas Betawi.
Selain bazar produk khas Betawi, terdapat pula penampilan kesenian Betawi, demo masak kuliner Betawi, penanaman bibit pohon khas Betawi, penyebaran ikan, workshop seni budaya Betawi: permaian tradisional dan musik tradisional. Pada workshop ini, pengunjung memiliki kesempatan untuk mencoba langsung membuat mainan tradisional yakni miniatur ondel-ondel dan mencoba memainkan alat musik betawi. Selain itu, terdapat pula talkshow “Ngaji Budaya” dengan tema tradisi lebaran masyarakat Betawi. Ngaji budaya dilaksanakan sebagai bentuk melestarikan kebiasaan budaya Betawi dalam melaksanakan lebaran.
Uniknya, pada pekan lebaran tahun ini diadakan lomba membuat ketupat lebaran sebagaiman tema pada pekan lebaran budaya Betawi pada tahun ini, perlombaan ini akan diikuti oleh sekelompok masyarakat, akademisi, hingga kelompok professional.
“Diwujudkan dalam bentuk lomba, karena sajian kegiatan Ketupat Lebarannya tidak boleh seperti dulu, mengingat saat ini sudah memasuki era yang semakin modern, maka sajian kegiatan ketupat lebarannya harus mengikuti zaman,” tutur Imron selaku kepala UPKPBB dan ketua pelaksana kegiatan Pekan Lebaran di Perkampungan Budaya Betawi.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan budaya Betawi, serta membuka kesempatan yang luar biasa bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam rangka mengembangkan budaya Betawi melalui kesenian hinga produk-produk khas budaya Betawi.
Mengingat tujuan dari kegiatan ini, Suku Dinas Kebudayaan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat dalam rangka menjaga budaya Betawi, seperti pelatihan tarian Betawi, musik Betawi, yang sifatnya mengedukasi masyarakat.
Selain sebagai sosialisasi dan penanaman nilai-nilai budaya betawi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan salah satu tradisi masyarakat Betawi yang sudah jarang terlihat di masyarakat saat ini. Karena, seni hanya akan berkembang pada masyarakat yang lingkungannya cinta pula terhadap seni. Sehingga penting untuk melakukan apresiasi secara terus-menerus.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pemerintah peka sehingga memberi dukungan dalam melestarikan budaya Betawi. Seperti misalnya menanggap pada sanggar-sanggar kesenian Betawi untuk memeriahkan suatu perayaan. Sehingga, hal itu akan membuat budaya Betawi dapat bertahan sampai ke generasi-generasi selanjutnya.
“Gelaran ini dibuat dengan tema ketupat lebaran tentu ada harapan yg disampaikan, kegiatannya kita rangkai dan susun sedemikian rupa supaya output dan outcamnya bisa terlihat. Pelestarian kalo dilaksanain sendiri akan kurang, jadi harus berkolaborasi dan turut saling ikut andil dalam menjaga kebudayaan Betawi. Mudah-mudahan bersama-sama saling melestarikan dan mempromsikan,” ucap Imron.
Imron juga berharap semoga kedepannya terdapat event-event lainnya dalam pelestarian budaya Betawi. Karena, event-event seperti inilah yang dapat menggerakkan masyarakat. event-event seperti ini juga menjadi salah satu peluang pelaku seni dan UMKM dalam berkontribusi lebih lanjut, serta mempromosikan budaya, kuliner, hingga kriya Betawi dalam kancah nasional hingga internasional.
Teks: Bella Nurmaya dan Chendy Oktafian
Editor: Muhammad Yazid
Foto: Safa Aulia Rachmat