Tulisan ini mengandung spoiler. Pembaca disarankan untuk menonton film ini terlebih dahulu.
Majalahketik.com – Saat ini, kesadaran dan kepedulian masyarakat akan kesehatan mental (mental health) dan gangguan mental (mental illness) secara bertahap kian meningkat di Indonesia. Peningkatan kesadaran dan kepedulian tersebut juga tak lepas dari dituangkannya kedua isu ini ke dalam karya kreatif seperti buku bacaan, musik, ataupun film. Salah satunya adalah Kukira Kau Rumah.
Kukira Kau Rumah merupakan film perdana garapan Umay Shahab dalam debut pertamanya sebagai sutradara. Mengangkat tema soal gangguan mental, film produksi Sinemaku Pictures dan MD Pictures ini mengisahkan tentang Niskala, seorang penderita bipolar yang mulai merasakan kebebasan dan menemukan kebahagiaannya setelah bertemu dengan Pram, seorang pemuda kesepian yang mengisi hari-harinya dengan musik dan membuat lagu.
Kisah mereka bermula ketika Pram (Jourdy Pranata) diam-diam mulai memperhatikan Niskala (Prilly Latuconsina), entah itu saat di kampus ataupun ketika gadis itu melintasi rumahnya untuk berolahraga. Pram yang makin penasaran serta tertarik dengan Niskala pun berusaha mencari cara untuk berkenalan dan dekat dengan gadis itu.
Melalui suatu taruhan, akhirnya Pram bisa mengajak Niskala untuk makan di kafe tempatnya bekerja paruh waktu. Sebuah taruhan kembali dilayangkan Niskala pada Pram. Gadis itu meminta Pram untuk bernyanyi di panggung. Bencana pun terjadi, para pengunjung yang tak menyukai lagu Pram mulai meninggalkan kafe, ia bahkan terancam akan dipecat dari pekerjaannya.
Banyak orang tidak menyukai dan menganggap lagu Pram terkesan aneh. Akan tetapi, Niskala justru kagum dengan lagu-lagu yang diciptakan oleh Pram. Niskala adalah orang pertama yang mengagumi lagu ciptaan Pram. Gadis itu pun mencoba membangun kepercayaan diri Pram dengan bernyayi bersamanya di atas panggung. Kali ini, keduanya berhasil. Lagu ciptaan Pram akhirnya disukai banyak orang dan performa keduanya di panggung pun menjadi selalu dinantikan.
Baca juga : Pinasthika Creativestifal XIX: Mahasiswa Periklanan Sabet Gold Student ILM
Seiring dengan berjalannya waktu, keduanya makin dekat. Niskala yang merasa nyaman dan tenang di dekat Pram akhirnya menyatakan perasaannya pada Pram. Pram adalah satu-satunya orang yang bisa membuat Niskala merasa aman dan merasa bebas dari tali yang selama ini mengikatnya hingga sesak. Pertentangan dari keluarga dan sahabat tidak membuat Niskala pergi meninggalkan Pram. Begitu juga dengan Pram. Sejak kepergian ayahnya, ibunya mulai menyibukkan diri dengan bekerja sehingga membuat Pram merasa kesepian. Kedatangan Niskala berperan besar dalam hidup Pram karena gadis itu berhasil mengisi kekosongan pada hatinya.
Tak lama, sebuah fakta mengenai Niskala terungkap. Selama ini, Niskala adalah pengidap bipolar yang memiliki emosi tidak stabil. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat Pram pergi meninggalkan Niskala. Pram selalu ingin berada di dekat Niskala dan melindungi gadis itu. Keduanya merasa mampu untuk saling melindungi, tetapi apalah daya jika takdir berkata lain.
Rumah Terbaik Adalah Diri Kita Sendiri
Hal menarik dalam film ini adalah mengenai betapa besar dan dekatnya isu yang diangkat dengan kehidupan kita, tetapi tak jarang samar bagi kita untuk menyadarinya. Misalnya, seperti orang tua Niskala yang merupakan tipe strict parents sehingga menerapkan banyak aturan ketat untuknya. Terlebih sejak mengetahui diagnosis terhadap Niskala, ayahnya melarang Niskala untuk berkuliah dan keluar rumah, kecuali untuk berolahraga. Orang tua dengan tipe seperti itu kerap kali ditemukan dan membuat anak merasa terkekang dan tidak bebas.
Konflik mengenai gangguan mental yang dialami oleh Niskala sebagai seorang pengidap bipolar juga mampu disampaikan dengan apik oleh Prilly Latuconsina. Lewat aktingnya yang cemerlang, Prilly sukses mengantarkan tangga emosi kepada para penonton.
Secara keseluruhan, film ini juga mengajak kita supaya lebih menghargai diri sendiri. Sebab, rumah terbaik dan rumah sesungguhnya adalah diri kita sendiri.
Walaupun begitu, sangat disayangkan Kukira Kau Rumah memiliki alur yang terkesan terburu-buru sehingga banyak hal dalam film ini muncul tanpa penjelasan ataupun penyelesaian konflik, seperti halnya mengenai sisi seorang pengidap bipolar. Film ini tidak menunjukkan bagaimana sang pengidap bipolar dapat berdamai dengan dirinya sendiri. Pram yang digadang-gadang menjadi sosok penyelamat pun justru terasa makin menambah trauma baru bagi Niskala. Akan lebih menarik lagi, dan mungkin juga dapat menghadirkan kesan serta amanat cerita yang mendalam, apabila film ini disampaikan secara lebih kompleks dan utuh.
Namun, di luar dari hal tersebut, Kukira Kau Rumah patut diapresiasi karena sukses trending dan melahirkan berbagai reaksi dari para penonton di Indonesia. Hanya dalam kurun waktu enam hari, Kukira Kau Rumah sudah disaksikan oleh lebih dari sejuta penonton di Indonesia. Tak hanya itu, debut pertama Umay Shahab sebagai sutradara dalam film ini pun membuat dirinya dinobatkan sebagai sutradara termuda di deretan film Box Office Indonesia.
Judul: Kukira Kau Rumah
Perusahaan Produksi: MD Pictures, Sinemaku Pictures
Sutradara: Umay Shahab
Produser: Prilly Latuconsina, Yahni Damayanti
Penulis Skenario: Monty Tiwa, Umay Shahab, Imam Salimy
Berdasarkan: Kukira Kau Rumah oleh Amigdala
Pemeran: Prilly Latuconsina, Jourdy Pranata, dll.
Tanggal Rilis: 3 Februari 2022
Durasi: 90 menit
Teks: Bella Nurmaya
Editor: Hania Latifa