JAKARTA, majalahketik.com – Film bertema sejarah Indonesia yang terjadi di Banyuwangi pada tahun 1965 ini disutradarai oleh Emil Heraldi, diproduksi oleh Denny Siregar Production dan Maxima Pictures. Berkisah tentang Ning (Amanda Manopo), anak perempuan dengan latar belakang keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) bertemu dengan Ihsan (Chicco Kurniawan) yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: The Flash : Suguhkan Nostalgia dan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu
Film Kupu-Kupu Kertas menceritakan tentang perjalanan cinta Ning dan Ihsan di tengah menghadapi rintangan besar karena perbedaan ideologi. Ketegangan semakin meningkat karena adanya konflik perebutan tanah dan dikabarkannya penculikan jenderal oleh anggota PKI. Meskipun terjadi pertikaian, Ning dan Ihsan memutuskan untuk terus bersama dan tidak mau terlibat dalam pertikaian antar kedua kelompok tersebut.
Sementara ayah Ning, Rekoso (Iwa K) adalah ketua Bromocorah, ia menentang keras anaknya menjalin hubungan dengan Ihsan. Tetapi karena cinta, Ihsan mempunyai keyakinan besar menemui Rekoso untuk meminta izin mengajak Ning jalan-jalan demi mewujudkan mimpi Ning yang ingin melihat dunia. Namun, segala cara akan Rekoso lakukan untuk menjauhkan putrinya dengan Ihsan. Salah satunya dengan mendekatkan anak buahnya, Busok (Reza Oktovian).
Sampai suatu hari, keluarga Ihsan menjadi korban dari tragedi pembantaian. Ihsan kehilangan kakak laki-lakinya, Mas Rasyid (Samo Rafael) serta puluhan anak muda Ansor turut serta dibunuh oleh partisan PKI yang dipimpin oleh Rekoso. Kemudian, Ihsan dihadapkan kebimbangan untuk melakukan balas dendam atau menyelamatkan nyawa Ning dari amarah rakyat karena kejadian pertumpahan darah itu.
Film Kupu-Kupu Kertas menyajikan alur yang ringan meskipun menceritakan tentang konflik mencekam sejarah Indonesia. Kualitas visual dalam film ini sangat bagus seolah-olah berhasil membawa penonton kembali ke masa lalu pada tahun 1965. Akting para pemeran di film ini tidak bisa diragukan lagi, apalagi karakter antagonis yang bisa membuat penonton ikut kesal melihatnya.
Meskipun mempunyai alur yang ringan, film berdurasi 1 jam 50 menit masih terkesan terburu-buru sebab latar belakang karakter yang tidak dijelaskan secara rinci sehingga penonton harus menerka-nerka sendiri alasan dari tindakan yang diambil setiap karakter. Kekejian yang terjadi digambarkan dengan jelas, membuat film ini memiliki rating yang ditujukan untuk 17 tahun ke atas. Film ini juga menjelaskan buruknya dampak perseteruan yang menggunakan kekerasan. Rasa kecewa akibat dikhianati hingga ditinggalkan orang tersayang yang tersaji dalam film ini bisa membuat penonton tersentuh sampai menangis.
Film Kupu-Kupu Kertas cocok sekali ditonton untuk kamu yang menyukai drama sejarah yang dibalut dengan kisah romansa dari karakter dalam film.
Teks: Salsabilla Putri Arlinda
Editor: Febrinka Dea Widiasti