Smallest Font Largest Font

 Turunnya Minat Mahasiswa pada Pemira 2024 

Panitia Pemira
Panitia Pemira

Jakarta, majalahketik.com – Setelah melewati masa kampanye dari para Pasangan Calon (Paslon), mahasiswa kini memasuki tahap krusial dalam menentukan arah kepemimpinan baru. Beragam program kerja dan visi-misi telah disampaikan oleh para kandidat Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan Mahasiswa (HIMA). Kini, perhatian tertuju pada Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) yang akan menjadi penentu masa depan Organisasi Mahasiswa di Politeknik Negeri Media Kreatif. Masa E-voting Pemira di jadwalkan mulai tanggal 12 Desember dan di lanjutkan pada 16 – 17 Desember yang bertepatan di Gedung E, Hall PoliMedia.

Baca juga:https://majalahketik.com/event/usung-tema-marginal-polifest-2024-sukses-digelar/

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemira tahun ini tampak berbeda karena keikutsertaan calon dari sejumlah program studi. Tercatat, ada tiga program studi yang hanya mengajukan satu pasangan calon untuk posisi ketua dan wakil ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) yaitu pada Program Studi (Prodi) Film dan Televisi, Animasi dan Penerbitan. Kondisi ini menimbulkan berbagai tanggapan dari mahasiswa, mulai dari kekhawatiran antusias dan kualitas Himpunan Mahasiswa Prodi itu sendiri.

Ketua Pelaksana Pemira 2024, Erixs Kurniawan menanggapi isu terkait adanya kotak kosong pada E-Voting Pemira, ia menjelaskan bahwa ketika kotak kosong tersebut memiliki suara yang lebih banyak, maka kotak kosong tersebut yang menjadi pemenang pada E-Voting Pemira tahun ini.

“Kalau yang menang itu kotak kosong itu sendiri, maka akan di laksanakan musyawarah besar antara seluruh ormawa untuk menentukan ia (kotak kosong) layak atau tidaknya,”

kata Erixs.

“Terkait kotak kosong itu dilanjutkan melalui proses serta alurasi yang berlaku pada Undang-Undang Pemilihan Mahasiswa Raya pada Bab IV Tentang Persyaratan dan Penetapan Peserta Pemira.”

Ucap Erix menambahkan.

Namun keputusan tersebut dapat dipertimbangkan kembali melalui poin vote yang sudah dilakukan, apabila pasangan calon unggul 1% dari kotak kosong maka pasangan calon tersebut berhak menjadi penerus delegasi tersebut. Meski demikian, panitia Pemira memastikan bahwa proses pemilihan tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku, dengan menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam menentukan pemimpin mereka.

Pemira tahun ini mengadopsi sistem e-vote sebagai metode pemilihan, di mana seluruh proses dilakukan melalui website resmi yang telah dirancang khusus. Data mahasiswa yang telah memberikan suara akan secara otomatis terakumulasi dalam sistem dan dikelola oleh tim IT panitia Pemira. Untuk memastikan integritas dan transparansi, tim IT yang bertugas telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan hasil pemilihan dan bersikap netral tanpa memihak kepada pasangan calon manapun. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap proses Pemira serta meminimalkan potensi kecurangan.

Pihak panitia menargetkan setidaknya 5.000 mahasiswa turut berpartisipasi dalam Pemira tahun ini. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, panitia menyediakan opsi e-vote yang memudahkan mahasiswa, termasuk mahasiswa yang sedang menjalankan program magang di luar kampus. Dengan sistem ini, mahasiswa dapat memberikan suara secara online tanpa harus hadir ke kampus, memastikan seluruh civitas akademik tetap memiliki kesempatan yang sama dalam menentukan pemimpin organisasi mereka.

Setelah seluruh rangkaian Pemira selesai, pengumuman resmi hasil pemilihan akan disampaikan pada 23 Desember 2024. Momen ini akan menjadi penentu siapa saja yang terpilih sebagai pemimpin baru di MPM, BEM, dan HIMA untuk periode mendatang. Panitia berharap seluruh mahasiswa dapat mengikuti proses hingga akhir dan tetap menjaga semangat demokrasi kampus.

Teks : Intan Safitri

Redaktur : Jasmine Al Ramadhani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts