Prodi Film dan Televisi kembali menggelar Polimedia Film Festival atau PoliFest, ini merupakan ke-2 kalinya Prodi Film Dan Televisi menggelar acara tersebut. Awarding Day kali ini diselenggarakan pada tanggal 22 November 2024 di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Pada acara tersebut PoliMedia Film Festival turut mengundang sutradara ternama, Jeremias Nyangoen.
Baca Juga : Himpunan Mahasiswa Pariwisata Universitas Sahid Sukses Gelar Tourism Festival 2024
Gelaran Polimedia Film Festival tahun ini mengusung tema “Marginal” dengan 3 sub tema, yaitu kehidupan, perjuangan, dan harapan yang bertujuan agar penonton bisa ikut merasakan saat menyaksikan film dari perspektif masyarakat ataupun hal-hal yang terpinggirkan. Tentunya tema ini pun dapat menambah rasa antusias dari pengunjung dan mendapat respon positif, karena isi dari film yang ditayangkan berhasil menarik perhatian.
“Sepertinya menarik saat kita melihat film dari sudut pandang yang berbeda, melalui sudut pandang yang terpinggirkan. Hal tersebut yang memunculkan sub temanya, yaitu kehidupan, perjuangan dan harapan. Sub tema tersebut merupakan pecahan dari tema yang kita usung, yaitu Marginal. Tema ini di definisikan sebagai hal yang terpinggirkan, seperti masyarakat yang terpinggirkan atau hal – hal yang terpinggirkan.”
ungkap Lucky Poliyama sebagai ketua pelaksana.
Jeremias Nyangoen yang hadir sebagai special guest berbagi kisah menarik dibalik pembuatan film terbarunya yang berjudul “Woman from Rote Island”. Dalam sesi talk show yang penuh antusiasme, Jeremias mengungkapkan pengalaman hidup yang membawanya untuk terjun ke dunia perfilman. Ia berharap kepada sineas muda untuk menggali segala kekayaan budaya Indonesia yang dapat digarap menjadi sebuah film.
Jeremias mengatakan jika dalam film dokumenternya mendapatkan inspirasi yang bersumber dari segala kekayaan budaya yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia, dari hal tersebut lahirlah tema – tema yang dapat digarap menjadi sebuah film. Ia juga berharap kepada para penggarap film dokumenter untuk dapat mengekplorasi hal tersebut karena masih banyak kebudayaan Indonesia yang belum banyak terekpos.
Acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang di setiap kategori film. Kategori film dokumenter dimenangkan oleh “ESA” yang diproduksi oleh FFTV, Institut Kesenian Jakarta. Film tersebut dianggap berhasil dalam menggali isu-isu penting dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara yang amat mendalam dan penuh empati.
Pada kategori fiksi pelajar, film “BUNGKAM” dari Lakia Production berhasil meraih kemenangan. Film ini mendapat apresiasi karena kemampuannya mengangkat tema yang relevan dengan kegiatan di kehidupan sosial saat ini. Sementara kategori Fiksi Umum, “PE-RA-TU-RAN” dari Institut Kesenian Jakarta berhasil mengungguli film lainnya. Film ini mendapatkan pujian karena alur ceritanya yang unik dan cara penyampaiannya yang menarik.
Dengan keberhasilan acara ini, Polimedia Film Festival 2024 bukan hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi menjadi wadah sumber inspirasi bagi para sineas muda untuk terus berkarya dan menggali potensi serta mengeksplorasi segala tema-tema yang tersebar luas di provinsi Indonesia yang bisa digarap di dunia perfilman.
“Acaranya seru, kita diperlihatkan film-film yang memiliki makna bagi banyak orang dan juga film ini dibuat oleh anak-anak yang memiliki kreativitas di dunia perfilman. Film-film tersebut juga memiliki makna yang dalam dan bisa menjadi inspirasi kedepannya” ujar Rafi sebagai pengunjung
Teks: Siti Hajar dan Okky Tri Nugroho
Editor: Febrinka Dea Widiasti