Tahun ini pameran fotografi bertajuk Temu Karya Mahasiswa Fotografi Indonesia (TKMFI) diselenggarakan pada 08 – 14 November 2021 di Institut Seni Yogyakarta. Pameran ini diadakan setiap satu tahun sekali dengan tujuan melahirkan civitas akademika program studi fotografi yang ada di Indonesia agar dapat menumbuhkan rasa penasaran dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap ilmu fotografi.
Temu Karya Mahasiswa Fotografi Indonesia ini adalah pameran tingkat nasional yang diikuti beberapa kampus dari seluruh Indonesia antara lain, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Padang Panjang, ISI Denpasar, Politeknik Media Kreatif Jakarta, Universitas Trisakti dan Universitas Pasundan Bandung dengan melalui tahap seleksi.
Pada TKMPI kali ini mengambil tema Photography University dengan makna
perkembangan fotografi dari masyarakat pada masa ini. Untuk aspek penilaian saat kurasi, tidak diperbolehkan adanya unsur Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA)
Baca Juga: https://majalahketik.com/rubuh-kondisi-toilet-di-gedung-c-terlihat-mengenaskan/
Polimedia tahun ini mengantongi tiga nama mahasiswa dan mahasiswi dari prodi D3
fotografi yang berhasil lolos kurasi karya untuk diikutsertakan pada pameran TKMFI. Nama namanya ialah: Muhamad Akbar, Faisal Ramadhan dan Syifa Syauqiah.
Menurut salah satu dari tiga mahasiswa yang karyanya mewakili Polimedia, Muhammad Akbar, ia berawal dari keinginan prodifotografi Polimedia agar silaturahmi dalam forum fotografi di seluruh kampus yang ada di Indonesia tidak terputus.
Salah satu hasil karya Akbar yang lolos kurasi berjudul Child Of Peace yang menceritakan bentuk solidaritas anak Indonesia dengan ikut serta dalam protes pendudukan Israel di Palestina beberapa waktu lalu.
Walau terkendala karena adanya perbedaan dalam mengartikan hasil fotografinya dengan audiensi, pengalamannya mengikuti ajang ini membuat Akbar tertantang untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi kedepannya dan juga membuatnya bercita cita untuk membuat pameran sendiri.
Ajang ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi Akbar karena menjadi ajang pertama bagi ia memamerkan hasil karya fotografinya. Meskipun sempat memiliki kendala pada kurangnya alat fotografi yang memadai, namun Akbar tidak putus asa untuk menciptakan karya yang memenuhi syarat standarisasi dalam TKMFI yang kemudian hasilnya sangat diapresiasi baik oleh pihak kampus.
Menurut pengalamannya, ia meyakini bahwa hubungan baik dengan berbagai pihak termasuk dari luar Polimedia memiliki banyak pengaruh pada hasil karyanya.
”Karena makin banyak ngobrol dengan orang berlatar belakang psikolog atau apapun itu, bakal mempengaruhi juga ke karya, jadi lebih sering ngobrol sama orang orang baru aja,” pesannya.
Akbar juga berharap agar mahasiswa maupun mahasiswi baru dari prodi fotografi tidak mudah berpuas diri dan tidak berhenti untuk mengikuti semua proses menjadi fotografer yang pastinya melalui waktu yang tidak instan.
“Jangan pernah cepat puas, jangan pernah capek buat berkarya, maksudnya tetap mengikuti sebuah proses sebagai fotografer yang dimana gak cepat untuk mendapatkan kepuasan tersebut. Jadi jangan lupa untuk sering motret dan tetap ngobrol-ngobrol lagi perihal teknis.
Karena menurut aku pribadi, itu sebuah diskusi yang nantinya menjadi evaluasi buat ke depannya menjadi lebih baik lagi,” tambahnya sebagai harapan untuk mahasiswa dan mahasiswi baru prodi fotografi.
Reporter : Ghifarra Martiza Ayudiani, Muhammad Yazid, Rafi Alvirtyantoro
Editor: Maria Alexandra Fedho
Dokumentasi: Muhammad Akbar