Majalahketik.com (30/11/2021) – Salah satu mahasiswa prodi D3 Seni Kuliner yaitu Muhammad Irgi Fathoni kembali meraih predikat juara pertama pada lomba perdana yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian dalam rangka KPLN 2021 (Kreasi Pangan Lokal Nusantara) dengan tagline #kenyanggakharusnasi dan #lokalrasaglobal. Lomba tersebut diadakan pada Hari Kamis, 25 November 2021 di TechnosNet Bogor, lalu pemenang perlombaan diumumkan pada Jumat, 26 November 2021 di IPB Convention Center, Botani Square, Bogor. Irgi mengusung menu masakan bernama Kalung (Kakap Gulung Isi Sayur) with Woku Saus, Sorgum Liwet and Mix Vegetable dengan konsep menu JaDo (Jawa Manado).
Irgi menyebutkan, terdapat 102 peserta dari 41 Perguruan Tinggi termasuk PoliMedia. Terdapat aspek penilaian untuk menjadi peserta yang lolos pada tahap pertama, di mana hanya ada 20 peserta yang berangkat ke Bogor dan memasak secara langsung. Untuk menjadi top 20, penilaiannya meliputi resep, konsep masakan, serta foto masakan. Irgi berada pada urutan ke 13 dan lolos ke tahap berikutnya.
Terdapat aturan dari lomba ini, yaitu masakan harus menggunakan bahan pangan lokal, meliputi sorgum, ubi kayu, tepung sagu, jagung, talas, singkong, pisang, dan sebagainya. Tidak diperbolehkan menggunakan bahan-bahan seperti tepung terigu dan nasi. Menurut Irgi, hal tersebut menjadi alasan ia mengikuti lomba ini. Selain Irgi ingin meningkatkan kemampuannya dalam memasak, Irgi juga ingin mengenalkan jenis pangan lokal seperti sorgum yang belum banyak dikenal masyarakat.
Baca Juga : Para Perempuan Hebat dalam Pameran Perempuan “Women Today” Polimedia
Sorgum yang menjadi bahan utama merupakan hal menarik bagi Irgi. Ia baru pertama kali mengetahui tentang bahan tersebut, sehingga merasa memiliki tantangan untuk mencari tahu dan mengetahui lebih dalam lagi tentang sorgum. Selain itu, melakukan perlombaan di Bogor juga menjadi hal yang menarik. Peserta diberikan penyajian yang baik, Irgi juga dapat berkenalan dengan teman-teman baru dari Perguruan Tinggi lain sehingga ia merasa nyaman ketika di Bogor.
Majalah Ketik berhasil mewawancarai Irgi dan berbagi ceritanya. “Terdapat kendala pada dana dan pembuatan resep. Namun, dengan dibantu oleh teman-teman dari Prodi Seni Kuliner, kendala-kendala tersebut dapat dilalui. Butuh 5 kali percobaan untuk pembuatan resep sampai akhirnya berhasil menemukan yang cocok,” ucap Irgi. Selain kendala, Irgi juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk tidak pantang menyerah.
“Untuk teman-teman mahasiswa, jangan menyerah. Intinya, dicoba dulu. Jangan bilang tidak bisa, karena pasti bisa. Buktinya, saya saja yang tadinya tidak yakin dan tidak tahu bahan-bahannya kayak apa, saya bisa membuat olahan tersebut. Percaya diri, jangan terlalu dengar omongan orang lain dan terus dilatih,” ujar Irgi.
Walaupun Irgi sudah beberapa kali memenangkan perlombaan, Irgi tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah pengumuman, Irgi melakukan proses syuting memasak untuk para pemenang. Selain itu, Irgi direncanakan akan menghadiri panggilan untuk mengajarkan teknik food styling. Pastinya, menjadi hal yang membanggakan bagi PoliMedia karena memiliki mahasiswa yang tidak pantang menyerah.
Reporter: Anis Salamah
Redaktur: Early Meidiasa Prameswari