Majalahketik.com (30/09/2020) – Berhubung dengan judul tulisan, artikel ini merupakan sebuah hasil refleksi yang penulis dapat setelah menonton acara malam puncak OKK UI (Orientasi Kehidupan Kampus) Universitas Indonesia pada tanggal 26 September 2020, melalui live streaming di kanal youtube OKK Universitas Indonesia.
Acara yang dilangsungkan secara virtual ini, dihadiri oleh kurang lebih 8000 mahasiswa baru UI (Universitas Indonesia). OKK yang berlangsung secara daring tersebut merupakan sesuatu yang baru dan pertama kali dilaksanakan oleh UI, dengan mengusung tema “Kontribusi Memberi Arti”. Tidak hanya mahasiswa baru UI, acara ini juga dapat disaksikan oleh masyarakat umum.
Demi memeriahkan acara, pihak panitia pelaksana OKK UI secara daring tersebut turut mengundang para pembicara hebat yang juga merupakan alumni dari kampus yang erat dengan warna kuning itu. Adapun sederet nama yang terlibat dalam acara tersebut ialah, Raditya Dika alumni FISIP UI, Najwa Shihab alumni FH UI, Nadhira Nuraini Afifa alumni FK UI dan masih banyak orang-orang hebat yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak milenial dewasa ini.
Selain para pembicara hebat dan inspiratif, hadir pula berbagai guest star yang memeriahkan acara baik dari kancah nasional maupun internasional. OKK UI juga turut dimeriahkan oleh berbagai musisi papan atas seperti Tulus, Rossa, Hindia, dan Dua Lipa.
“Maba, manusia yang bertanya-tanya” (Najwa Shihab). Jika kita menelusuri lebih dalam tentang makna atau arti kalimat tersebut, rasanya kita seolah diajak oleh Mbak Nana (begitu ia biasa dipanggil) menuju ruang berpikir dan membongkar kembali tujuan dan makna pertumbuhan, arti sebuah kedewasaan, juga tujuan dalam kehidupan. Ungkapan tersebut seolah memberikan validasi akan pernyataan yang selalu digambarkan oleh masyarakat tentang anak muda, yaitu masa ketika manusia yang sedang gempar-gemparnya mencari jati diri, arti hidup, dan makna menjadi manusia itu sendiri. Sebagai mahasiswa, pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan rasanya mulai terngiang-ngiang di kepala seperti sebuah teka-teki dalam peta yang harus segera kita lengkapi dan kita susuri.
Baca Juga : New Normal, Inilah Beberapa Tips yang Perlu Dilakukan untuk Kuliah Daring
Pernyataan berikutnya datang dari seorang komika sekaligus penulis terkenal yaitu Raditya Dika. Pada malam puncak OKK UI, ia mengutarakan bagaimana peran lingkungan kampus “teman” menjadi sebuah sumber kekuatan dan pemberi warna tersendiri dalam perjalanan menemukan jati diri dan true passionnya hingga ia bisa sampai pada tahap seperti saat ini. “Pengaruh lingkungan memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan kehidupan kita saat kuliah, maka dari itu kita harus memilih lingkungan yang benar. Segala sesuatu yang kita ambil membutuhkan sesuatu untuk dikorbankan, maka dari itu segala sesuatu yang kita pilih pada masa kuliah harus kita kritisi, apakah itu sebanding dengan apa yang akan didapatkan?” tuturnya.
Masa orientasi memang saya kira sangat perlu untuk diikuti oleh mahasiswa baru tidak hanya sebagai alternatif untuk mencari teman sesama maba dan ajang pengenalan kampus, tapi dengan mengikuti masa orientasi dapat mengarahkan para mahasiswa baru tentang harus seperti apa mereka menyikapi dunia perkuliahan melalui sharing-sharing dari para senior baik alumni ataupun yang masih mengenyam bangku perkuliahan. Sederhananya hal ini dapat berfungsi sebagai peta konsep sebelum mereka terjun dan menyusuri petualangan hidup sebagai mahasiswa.
Jurnalis: Jernih Maipah Siregar
Editor: Ratih Rachma Juwita