Listen

Ramah Disleksia

A

A

Perayaan Sastra Dimulai! Balai Pustaka Resmikan Parade Masa

Sumber : Majalah Ketik

Jakarta, majalahketik.com – Balai Pustaka menyelenggarakan acara Parade Masa selama 30 hari, terhitung sejak pembukaan pada 3 Mei hingga 1 Juni 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan buku dan menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti tari tradisional, pembacaan dongeng, pertunjukan teater, serta penampilan spesial dari band Pinkan Indonesia yang memberikan kesan mendalam bagi para pengunjung Parade Masa. 

Parade Masa dimulai dengan penampilan tari Nandak Ganjen yang dipersembahkan oleh Trada, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita di ballroom Balai Pustaka sebagai tanda peresmian pembukaan kegiatan. Acara dilanjutkan dengan pantun jenaka yang dibawakan oleh Direktur Balai Pustaka,  Achmad Fachrodji. 

Iringan musik syahdu menambah kehangatan suasana di acara Parade Masa sebelum bintang tamu utama, Tini Moeis, tampil. Dalam kesempatan tersebut, Tini Moeis, istri sastrawan Abdoel Moeis, berbagi cerita tentang dunia sastra Indonesia serta secara singkat mengulas novel terkenal karya suaminya, Salah Asuhan. Beliau juga mengenang kehidupan Abdoel Moeis dan tradisi keluarga mereka. 

“Buku-buku yang kami tawarkan ini hadir karena banyak yang melupakan karya sastra terbitan Balai Pustaka. Kini, buku-buku tersebut kami jual kembali dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan diskonnya mencapai 95%. Anda tidak akan menemukan diskon sebesar ini di toko buku mana pun. Kami mengundang Anda untuk datang dan menikmati penawaran diskon hingga 95% ini.”

ujar Direktur Balai Pustaka, Achmad Fachrodji.

Selanjutnya, para penonton disuguhkan penampilan menarik dari musikalisasi puisi dan teater pagupun. Musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Ikatan Sastra UI berhasil memukau serta meninggalkan kesan mendalam. Tak kalah menarik, Ikatan Sastra UI kembali hadir dengan pementasan teater yang mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika. 

Setelah menikmati berbagai pertunjukan, pengunjung dapat mengunjungi Pameran Arsip yang menampilkan buku dan novel terbitan Balai Pustaka. Pameran ini juga menyajikan replika serta memperlihatkan buku dan majalah produksi dan terbitan Balai Pustaka. 

Antusiasme pengunjung pada hari pertama Parade Masa terlihat dari keramaian yang memenuhi area acara. Beberapa tampak sibuk memilih dan melihat buku, sementara banyak pula yang tertarik mencoba berbagai permainan yang tersedia. Untuk menikmati permainan tersebut, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp10.000. 

“Setibanya saya disini, saya mendapati sejumlah buku yang tampak bagai harta karun tersendiri bagi saya. Koleksi tersebut meliputi beberapa buku sastra dan sejarah, yang secara keseluruhan sangat direkomendasikan, lalu dengan harga yang sangat terjangkau. ”

 Ucap Jelly, pengunjung Parade Masa 

Topik diskusi sastra ini dianggap relevan dan menarik bagi target peserta karena bertujuan melestarikan budaya sastra, terutama mengingat Balai Pustaka sebagai rumah para sastrawan. Sejak Orde Baru, apresiasi terhadap sastra, khususnya di kalangan generasi milenial dan Gen Z, mengalami penurunan. Contoh karya sastra legendaris yang mungkin masih dikenal adalah Siti Nurbaya dan Salah Asuhan.


Reporter : Meisya Rizkia D 
Editor : Intan Safitri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts