Jakarta, majalahketik.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar puncak aksi demonstrasi mahasiswa bertajuk Indonesia Gelap di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (20/02/2025).
Mahasiswa mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 16.00 WIB. Sekitar 2 ribu hingga 3 ribu mahasiswa dari 26 kampus di wilayah Jabodetabek mengikuti puncak aksi demonstrasi ini. Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi sepekan sebelumnya. Berbagai mahasiswa turut hadir, termasuk Serikat Mahasiswa Indonesia, BEM SI Kerakyatan, Pers Mahasiswa, serta puluhan BEM dari berbagai kampus seperti UI, ITB, IPB, Unas, dan Uhamka. Mereka menyuarakan tuntutan terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat selama pemerintahan Prabowo Subianto berlangsung.
Herianto selaku Koordinator Pusat Aliansi BEM SI mengatakan memilih tanggal puncak aksi pada 20 Februari 2025 karena bertepatan dengan pelantikan kepala daerah di Istana Negara dan Balai Kota.
“Mahasiswa, ingin memperingatkan kepala daerah yang terpilih, tanggung jawab moral untuk menghadirkan keadilan bagi masyarakat,” Ujar Herianto.
Herianto juga menyampaikan 9 tuntutan baru BEM SI untuk puncak aksi di Kawasan Patung Kuda kemarin, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kaji Ulang Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025
- Tranparansi status pembangunan dan pajak rakyat
- Evaluasi besar-besaran program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Tolak revisi Rancangan Undang-Undang tentang perubahan keempat atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara atau RUU Minerba
- Tolak dwifungsi TNI
- Sahkan RUU Perampasan Aset
- Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional
- Tolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran HAM berat
- Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.
“Pemerintah jangan tuli, dengarkan suara rakyat. Namun pada saat ini pemerintah masih bungkam dan di daerah juga masih berlanjut aksi. Kami khawatir jika pihak pemerintah masih belum hadir, maka gerakan-gerakan ini masih terus berlanjut,”
Ujar Herianto.
Herianto juga menyampaikan sedih mendengar isu-isu terkait aksi demonstrasi pada hari ini. Karena mahasiswa berkonsolidasi dengan murni, tergerak karena kesadaran pribadi dengan akomodasi pribadi dan tidak ditunggangi.
Adapun kebijakan yang diprotes oleh mahasiswa beragam, mulai dari masalah ekonomi hingga pemangkasan anggaran untuk program makanan bergizi gratis. Namun karena dibuatnya kebijakan yang salah, mahasiswa meminta untuk evaluasi secara total. Salah satunya adalah efisiensi anggaran pendidikan.
“Kesehatan pendidikan merupakan prioritas utama bukan prioritas pendukung, kami melihat bahwa ini menjadi hal yang keliru akibat efiesiensi anggaran yang mempengaruhi segala sektor pendidikan.”
Ujar salah satu demonstran, Muh Syabril Diandra.
Dalam kesempatan itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menemui mahasiswa yang menggelar demo. Beliau mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengutus dirinya untuk berkomunikasi dengan para mahasiswa. Hasil dari komunikasi ini adalah pemerintah diberikan waktu 2×24 jam untuk memberi jawaban sejak aksi demonstrasi ini dilakukan.
Langkah selanjutnya yang diambil oleh mahasiswa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah adalah tidak hanya turun aksi di jalan, melainkan juga mengambil peran eksekutif, yudikatif dan legislatif. Untuk menyuarakan bahwa keberpihakan rakyat selalu ada.
Reporter : Falza Azahra
Redaktur : Syafaa Ainun Laita Lesmana
Sumber (artikel) TEMPO 2025. “Demo Indonesia Gelap Berlanjut Hari Ini, Berikut 9 Tuntutan BEM SI” Diakses pada 21 Februari 2025 dari https://www.tempo.co/politik/demo-indonesia-gelap-berlanjut-hari-ini-berikut-9-tuntutan-bem-si-1209549