Listen

Ramah Disleksia

A

A

Nama Medpart

Seberapa Berpengaruh Branding Kampus untuk Mahasiswa Polimedia?

Pada era modern yang bergerak cepat seperti sekarang, branding kampus menjadi hal penting untuk membangun reputasi dan memperjelas identitas sebuah perguruan tinggi. Bagi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) yang bergerak di bidang industri kreatif, potensi untuk menjadi pusat kreativitas dan inovasi sangat besar, namun potensi ini tidak akan berkembang maksimal tanpa identitas kampus yang kuat. Karena itu, penguatan branding Polimedia menjadi isu penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh civitas akademika.

Branding yang baik mampu meningkatkan kepercayaan publik. Masyarakat, calon mahasiswa, dan mitra industri membutuhkan bukti bahwa kampus yang mereka pilih memiliki kualitas kredibel. Jika branding Polimedia kuat, kepercayaan publik juga akan tumbuh dengan sendirinya. Branding yang kuat juga meningkatkan reputasi akademik dan profesional. Reputasi inilah yang memengaruhi bagaimana industri menilai kompetensi lulusan Polimedia. Semakin baik citra kampus, semakin besar peluang mahasiswa diterima magang, mendapat proyek, atau direkrut oleh perusahaan kreatif. Bahkan, studi eksperimen menunjukkan bahwa lulusan dari kampus dengan reputasi kuat memiliki kemungkinan 40% lebih besar menerima respons positif dari perekrut dibanding lulusan kampus dengan reputasi rendah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya branding kampus dalam membuka peluang kerja.

Saat ini Polimedia masih menghadapi beberapa tantangan yang menghambat penguatan branding. Misalnya, penyebaran informasi resmi yang masih belum konsisten, kurangnya dokumentasi kegiatan kreatif mahasiswa, dan beberapa hal lainnya. Tantangan tersebut bukan ditujukan kepada satu pihak saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, termasuk kami sebagai pasangan calon ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2026, agar dapat bergerak bersama memperbaiki kualitas branding kampus.

Untuk menjawab masalah tersebut, dibutuhkan kerja sama dari seluruh elemen kampus. Branding tidak akan maksimal jika hanya dikerjakan oleh satu pihak, seperti kampus, prodi, atau BEM saja. Semua elemen harus saling mendukung dan bekerja bersama.

Sebagai pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM Polimedia, kami menawarkan solusi yang dapat memperkuat branding identitas kampus, melalui peran berbagai departemen. Misalnya, dari departemen luar negeri melalui divisi luar kampus, kami ingin mengoptimalkan program Polimedia Goes To School (PGTS). Program ini akan dijalankan dengan kerja sama humas kampus dan himpunan untuk mengunjungi berbagai sekolah, tidak hanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tetapi juga Sekolah Menengah Atas (SMA), agar semakin banyak calon mahasiswa tertarik masuk Polimedia. Dengan pendekatan ini, Polimedia bisa lebih dikenal oleh pelajar SMA sebagai kampus vokasi yang fokus pada industri kreatif.

Selain itu, departemen Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa dapat memperkuat kerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), himpunan, dan pihak manajemen untuk menciptakan kolaborasi yang berdampak pada peningkatan branding kampus. Contohnya melalui penyelenggaraan Olimpiade Polimedia 2026, yaitu kompetisi olahraga dan seni untuk mahasiswa aktif. Kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk menemukan mahasiswa berbakat yang nantinya akan dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga dan Seni 2026 di tingkat kampus. Dengan proses pembinaan, karantina, dan pelatihan yang lebih serius, mahasiswa Polimedia berpeluang mengharumkan nama kampus di tingkat yang lebih tinggi.

Branding melalui peran mahasiswa juga bisa diperkuat oleh departemen sosial politik dengan cara aktif dalam isu nasional dan memanfaatkan posisi BEM Polimedia dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia.

Kami berharap solusi ini dapat memperkuat reputasi akademik dan profesional Polimedia, sehingga peluang mahasiswa untuk mendapatkan magang, proyek industri, dan pekerjaan menjadi lebih besar. Pada akhirnya, langkah ini kami harapkan menjadi fondasi untuk membawa Polimedia menjadi institusi yang lebih dikenal, dihargai, dan diakui pada tingkat nasional maupun internasional.

Teks : Nabil Karim Shah Jehan & Muhammad Arjuna (paslon 2)

Editor : Syafaa Ainun Laita Lesmana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts