JAKARTA, majalahketik.com – Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) berhasil memenangkan tiga kategori lomba berbeda dalam Widyatama International Competition (WINACTION), yaitu Essay Competition, Community Service Poster Competition, dan English News Anchor Competition. Diselenggarakan pada 28-29 Mei 2024 di Universitas Widyatama. Dengan mengusung tema “Partnership for the Goals” yang diikuti oleh 367 peserta dari berbagai negara, termasuk 346 peserta dari Indonesia, 5 peserta dari Malaysia, 13 dari Filipina, dan 1 dari Mesir.
BACA JUGA : Mahasiswa Teknologi Permainan Siap Rilis Game House of Everlast Akhir 2024!
WINACTION adalah kompetisi akademik dan non-akademik tahunan berskala internasional yang bertujuan mengembangkan kecerdasan, inovasi, bakat, dan kreativitas mahasiswa. WINACTION diikuti oleh empat Mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi), diantaranya Alief Habsy Hakim dan Rastan Lintang Wairagya dari Prodi Animasi, Tegar Budi Utomo dari Prodi Teknologi Rekayasa Multimedia, dan Yesa Afriansyah Norva dari Prodi Penyiaran. WINACTION edisi ke-5 yang diselenggarakan oleh Universitas Widyatama ini terbagi dalam enam kategori lomba dengan 19 jenis lomba yang berbeda.
Persiapan pada kategori lomba English News Anchor dimulai dari seleksi internal PoliMedia. Seleksi internal dilakukan dengan membuat video berita dalam Bahasa Inggris di studio penyiaran. Dari seleksi tersebut, dua kandidat dipilih untuk mewakili kampus PoliMedia, salah satunya adalah Yesa Afriansyah Norva yang berhasil terpilih dari enam finalis dan 27 peserta yang berkompetisi dalam kategori ini pada 22 Mei 2024.
Persiapan menuju final tidaklah mudah, Yesa harus memilih topik dari beberapa opsi yang disediakan oleh panitia, menyusun skrip yang dibantu oleh dosen, dan melakukan syuting dengan pengawasan dosen. Yesa memilih topik tentang Palestina, dan sebagai mahasiswa tingkat akhir, ia menghadapi tantangan besar dalam mengelola waktu dan tenaga. “Dari topik yang kami pilih, kami menyusun naskah sendiri. Setelah itu, naskahnya diseleksi oleh dosen. Saat syuting, dosen juga ikut membantu dan mengawasi prosesnya,” jelas Yesa.
Meskipun juri kompetisi ini adalah dari TVRI Nasional, Yesa tetap percaya diri berkat persiapannya yang matang. Motivasi Yesa adalah untuk tidak pernah takut mencoba.
Kategori Community Service Poster Competition dilakukan secara berkelompok, dengan dua anggota yaitu Tegar Budi Utomo dan Rastan Lintang Wairagya. Lomba ini diadakan secara daring, dengan membuat poster layanan masyarakat dan esai yang menjelaskan makna dibalik poster tersebut.
Tantangan yang dihadapi Tegar dan Lintang adalah ketelitian dalam melihat ketentuan lomba yang menyebabkan mereka harus mengubah konsep poster. Mereka berdua mengalami kendala, yaitu sulitnya mengatur waktu, dan sempat memilih untuk mundur dari kompetisi tersebut, namun semangat yang tinggi mendorong mereka untuk terus berjuang. “Persiapannya cukup mendesak. Kebetulan teman saya yang juga panitia memiliki pekerjaan lain, jadi waktu untuk bertemu dan mempersiapkan semuanya sangat terbatas. Kita hanya bisa berkumpul offline satu atau dua hari, sisanya dilakukan secara online,” jelas Tegar.
Dari 17 peserta dalam kategori ini, termasuk satu peserta dari Filipina, Tegar dan Lintang berhasil membawa PoliMedia menjadi finalis dan meraih posisi 3rd Runner Up. Motivasi mereka adalah untuk terus semangat dalam meraih cita-cita dengan bekerja keras, belajar gigih, konsisten, mengikuti banyak kompetisi, memperluas relasi, dan yang terpenting, mampu mengatur waktu dengan baik.
Alief Habsy Hakim mewakili PoliMedia dalam kategori Essay Competition, memulai persiapannya dengan membaca dan memahami ketentuan lomba. “Sebelum lomba, tentu saja saya mempersiapkan diri dengan membaca dan memahami ketentuan lomba secara menyeluruh untuk memastikan bahwa saya mematuhi semua aturan,” ujar Alief.
Sebagai pengalaman pertamanya, Alief mencari bimbingan dari salah satu dosen di Prodi Animasi untuk membantu mengarahkan penelitiannya. Tema yang diusung adalah Suistainable Development Goal (SDG), serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang di planet ini.
Alief mengambil referensi dari jurnal nasional dan internasional serta melakukan wawancara untuk memperoleh data empiris. Ia juga melatih public speaking untuk presentasi dan sesi tanya jawab dalam Bahasa Inggris. Proses pengumpulan karya esai hanya berjarak dua minggu, dan presentasi dilakukan pada 27 Mei 2024.
Kendala yang dihadapi Alief adalah pengalaman pertama dalam membuat esai berbahasa Inggris yang lebih kompleks. Tantangan terbesarnya adalah presentasi dan tanya jawab dalam Bahasa Inggris dengan persiapan singkat kurang dari satu minggu, namun hal ini menjadi dorongan bagi Alief untuk mengasah kemampuan public speaking-nya.
Dari 23 peserta dalam kategori Essay Competition, enam finalis terpilih, termasuk Alief dari PoliMedia. Motivasi Alief adalah untuk terus mengembangkan potensi diri, meskipun menghadapi tantangan dan kegagalan, tetaplah bersemangat dan nikmati setiap langkahnya karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari proses tersebut.
Kesuksesan mahasiswa PoliMedia dalam memenangkan tiga kategori berbeda di WINACTION menunjukkan dedikasi dan kerja keras mereka dalam menghadapi berbagai tantangan. Partisipasi mereka dalam kompetisi ini tidak hanya membuktikan kemampuan akademik dan kreativitas, tetapi juga menegaskan pentingnya persiapan yang matang, semangat yang tinggi, dan kemampuan mengelola waktu secara efektif. Dari pengalaman berharga ini, mereka mendapatkan wawasan dan keterampilan yang tak ternilai, yang akan menjadi modal penting dalam menghadapi dunia kerja dan tantangan masa depan. Keberhasilan ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi di berbagai ajang kompetisi.
Teks: Muhammad Rafly Irsy
Editor: Ayu Wulandari