Smallest Font Largest Font

Mahasiswa Teknologi Permainan Siap Rilis Game House of Everlast Akhir 2024!

Foto : Tim Pengembang game House of Everlast

JAKARTA, majalahketik.com – Salah satu perancang permainan House of Everlast, Candra Irawan membagikan kisahnya yang bermula dari keinginannya untuk memberikan rasa kebahagiaan kepada orang-orang melalui permainan yang dibuatnya, hingga berani memulai untuk merancang permainan tersebut. Proses pengerjaan permainan House of Everlast ini sudah berjalan selama satu tahun dan akan rilis pada akhir 2024 mendatang, namun demo dari permainan tersebut sudah rilis dan bisa digunakan melalui Steam.

BACA JUGA : Mahasiswa Prodi Teknologi Permainan Kembangkan Permainan Edukasi Bertema Bisnis Laundry

House of Everlast & Awal Perancangannya.

Bercerita tentang Nala, seorang anak kecil yang tersesat di rumah berhantu dan bertemu dengan Mr.G, sesosok hantu bapak-bapak yang membantu Nala untuk bisa keluar dari rumah hantu tersebut. House of Everlast menawarkan pengalaman bermain permainanteka-teki yang sederhana sekaligus menarik. Sebuah petualangan mistis yang memutar otak dan cerita yang menghangatkan hati, karena sepanjang permainan, pemain akan mempelajari kisah dari masing-masing hantu. Permainantersebut bisa dimainkan mulai dari umur 13 tahun serta disajikan melalui tampilan piksel dua dimensi dan pemilihan warna yang memanjakan mata, menjadikan tidak ada alasan untuk tidak bermain House of Everlast. Semua ini berkat kemahiran dan kepandaian para mahasiswa teknologi permainan yang tergabung dalam Renala Games.

Foto : Tim Pengembang game House of Everlast

Renala Games sendiri merupakan sebuah studio permainan yang dibentuk oleh para mahasiswa teknologi permainan, dan Candra Irawan termasuk salah satu pengembangnya. Selain House of Everlast, Renala Games  juga sudah menghasilkan delapan permainan lainnya, beberapa diantaranya, seperti Flying Witch, Slime Odyssey, dan Ngepet The Permainan.

“Dulu aku pertama kali bikin game bareng teman-teman di ‘GameTech’ waktu awal kuliah. Saat itu kita sudah punya kemampuan masing-masing, ada yang jago ngoding, ada yang jago gambar, dan kebetulan aku yang rancang game pertamannya. Kemudian, semakin lama anggotanya semakin bertambah, terus kita ikut Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari PoliMedia, dari situ kami mulai punya dana untuk membentuk Renala Games,”

ungkap Candra.

Proses Kreatif, Tujuan & Tantangan    

Candra Irawan menjelaskan untuk menemukan sebuah ide kreatif yang menarik sekaligus unik, ia menggunakan metode “proven better new.” Metode tersebut menggabungkan suatu hal yang sebelumnya telah terbukti sukses di pasaran. Kemudian, akan diambil beberapa aspek yang bisa dibuat lebih baik dari yang sebelumnya, sekaligus menambahkan sesuatu aspek atau hal yang baru di dalam karya. Untuk itulah metode ini disebut “Proven Better New”.

Tujuan Candra dalam menghasilkan permainan tidak muluk-muluk. Sederhana, tetapi membuat semua orang bahagia.

“Jadi, mimpi besar atau tujuan besarnya adalah aku ingin game yang aku buat bisa bikin orang lain bahagia. Setelah aku sudah ga ada (meninggal) sekalipun, seenggaknya orang yang mainin bisa bahagia sejenak sebelum kembali ke realita dunia,”

ungkapnya.

            Candra menceritakan bahwa tantangannya selama proses pembuatan permainan ini adalah bagaimana menjaga moral setiap orang di dalam tim, tujuannya adalah untuk mempertahankan kinerja satu sama lain, yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas yang dihasilkan.

   “Kalau saat ini mungkin tantangan terbesarnya itu adalah menjaga moral masing-masing orang di tim aku untuk tetap semangat ngerjain permainan-nya, karena itu berpengaruh banget ke kualitas yang dihasilkan.”

Tambahnya

         

Peran Pendidikan dalam Keterampilan

          Keterampilan Candra dan rekan-rekannya dalam membuat permainan tentu tidak lepas dari proses pendidikan yang ia tempuh. Berbagai mata kuliah yang ia pelajari membantunya agar bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai, salah satunya adalah permainan.

“Kalau menurut aku kurikulum itu baru mulai berasa ilmunya ketika di semester 3 atau 4 karena sudah mulai menjurus ke pengembangan permainan, jadi cukup membantu juga, dan aku harap sih kedepannya kurikulum di permainan dev (developer) ini bisa lebih spesifik dan relevan dengan apa yang dibutuhkan sama industri,”

jelas Candra.

Sosok Inspirasi Sebagai Motivasi

            Seperti kebanyakan orang pada umumnya, Candra tentu memiliki sosok inspirasi yang bisa ia jadikan sebagai motivasinya dalam terus berkarya. Ia lah Masahiro Sakurai, perancang permainan asal negeri sakura yang terkenal lewat karya-karyanya, seperti Super Smash Bros series, dan The Kirby.

“Ada, namanya itu Masahiro Sakurai, dia itu perancang sekaligus director dari permainan yang bikin aku fall in love sama permainan, judul permainan-nya itu Kirby, permainan tentang makhluk pink lucu yang bisa makan musuh dan merebut kekuatan musuhnya.”

Ungkapnya

Refleksi dan Rencana Setelah Ini    

“Pelajaran terbesarnya adalah empati, aku harus benar-benar bisa ngerasain apa yang teman satu tim aku rasain supaya ga ada miss-komunikasi dan kerjanya jadi lebih efisien. Empati ini juga berpengaruh saat bikin permainannya, aku menempatkan diri sebagai pemain untuk meminimalisir permainannya bikin pemain jadi frustasi.”

Tambah Candra

            Bekerja bersama tim memang bukan perkara mudah, banyak kepala yang diisi dengan visi misi pribadi. Namun, hal semacam itu tidak menjadi penghalang untuk bisa menghasilkan sebuah karya bagi Candra.

            Candra bercerita jika suatu saat nanti setelah lulus, ia ingin bekerja di sebuah studio pengembang permainan. Namun, tentu ia tidak lupa akan terus meciptakan hal baik dengan  ‘rumah’ yang ia bangun bersama teman-temannya.

Bagi  yang ingin melihat seperti apa tampilan permainan House of Everlast ini, maka bisa menonton trailer dari permainan tersebut yang bisa diakses melalui kanal YouTube Renala Games atau melalui link berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=WIwA3RLLuok

Reporter: Alya Rahmah

Editor: Tsabita Aulia Rahma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts