Smallest Font Largest Font

Lomba Baca Puisi Nasional, Ifah Maulidah Juara Satu

Tahukah kalian, bahwa salah satu mahasiswa PoliMedia kembali mengukir prestasi lho! Seperti yang diumumkan lewat akun Instagram (@fikt_ubinawan) pada tanggal 15 Juni 2021, Ifah Maulidah dari program studi Penerbitan Polimedia Jakarta berhasil mendapatkan juara pertama membaca puisi dalam lomba nasional bertemakan Kartini’s Day yang diadakan oleh Universitas Binawan secara online.

Berawal dari niat yang baik, Ifah mengikuti lomba membaca puisi untuk membantu program PoliMedia Mengabdi dan memberikan keuntungannya dari lomba tersebut. PoliMedia Mengabdi adalah sebuah pengabdian selama seminggu yang dilakukan di desa dengan mengangkat empat aspek, yaitu aspek ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Ifah merasa senang saat mengetahui dirinya bisa menang dan mendapatkan juara satu. Apalagi bisa mempertahankan prestasinya dalam membaca puisi.

“Seneng banget pastinya karena masih bisa pertahanin prestasi di bidang ini,” ujarnya.

Dalam prosesnya, Ifah juga mendapatkan bantuan dari rekan-rekannya di BEM dalam pengambilan video dan pengeditannya.

Ifah sudah mulai aktif mengikuti lomba membaca puisi sejak dirinya masih duduk dibangku SMP, mulai dari dalam sekolah sampai ke luar sekolah.

Hambatan yang biasanya didapatkan oleh Ifah saat mengikuti lomba adalah waktu. Persiapan yang dilakukan biasanya mendadak karena kegiatannya yang padat. Selain menjadi seorang mahasiswa, Ifah juga mengisi kesehariannya sebagai seorang guru yang mengajar dan membagikan ilmu yang ia miliki di yayasan panti asuhan Nairul Umroh, kota Bekasi.

Baca Juga: Bangga Banget! Mahasiswa Animasi Raih Juara Nasional di KMIPN III

Ifah menyampaikan kepada KETIK agar mahasiswa terus menggali dan mengasah bakat yang dimiliki sampai bisa meraih prestasi, terlepas dari program studi dan kampusnya saat ini. Yang terpenting menurut Ifah, bakat yang sudah dimiliki tidak boleh terputus. Tips-nya adalah mengajarkannya ke orang lain.

“Tips dari saya untuk mengasah itu, bisa mengajarkan ke orang banyak. Sampai akhirnya bisa semakin mahir ketika mengajarkan orang-orang atau teman-teman dalam skala yang sering,” ujar Ifah.

Selain itu, Ifah juga berpesan untuk tidak cepat merasa puas dan berhenti untuk mencari prestasi di dalam diri sendiri. Prinsip yang selalu dipegang olehnya ialah di era yang sekarang pilihannya hanya dua, bersaing atau tenggelam.

“Saya selalu berprinsip, di era yang sekarang pilihannya hanya dua, bersaing atau tenggelam. Dalam artian, bersaing dengan prestasinya masing-masing atau begitu-gitu saja dan tenggelam di lautan yang dalam,” imbuhnya.

Penulis: Rafi Alvirtyantoro

Editor: Beninda Dhiyaa Ifada

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts